Laman

Selasa, 22 November 2011

PONGAH; AIR TUBA DIBALAS DENGAN AIR SUSU KENTAL MANIS

Mereka yang pongah sungguh menjengkelkanku. Ingin rasanya membalas kepongahan itu dengan kepongahanku. Pongah atas orang pongah menurutku benar. Tidak ada makhlukpun yang boleh pongah. Namun kalau aku pongah kepada mereka yang pongah, apa bedanya aku sama mereka? sama-sama jelek dan tidak keren. Pongah ini akarnya dari makhluk Tuhan yang sangat pintar tapi terkutuk, iblis la'natullah, saat menolak perintah-Nya bersujud kepada Nabi Adam, a.s.

Kiranya menarik dicoba, air tuba dibalas air susu kental manis cap terserah he he he... Dengan prinsip, berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kita itu mah biasa. Tapi berbuat baik kepada orang yang berbuat tercela kepada kita itu baru luar biasa.    

Soal kejahatan dibalas kebaikan tidak usah ditanya siapa ranking 1 nya, pasti Nabi Muhammad SAW. Beliau diludahi, beliau jenguk orang itu saat sakit. Beliau dilempari batu, beliau malah mendoakan kebaikan atas orang itu. Beliau hendak dibunuh, beliau mendoakan kebaikan atas orang itu.

Waba'du, akan aku coba untuk membalas kepongahan dengan minimal mendiamkannya tidak lebih dari 3 hari, keren kelihatannya. #pongah itu dekat dengan kata sombong, arogan dan congkak#

Sabtu, 19 November 2011

SYUKUR SAAT SENANG DAN SABAR SAAT SEDIH

Syukur saat senang,
pasti itu ajaran kebaikan,
betapa aku mudah mengatakan alhamdulillah,
betapa aku mudah mengatakan syukur saat senang,

Tetapi . . .

betapa aku pelit untuk shadaqah,
sering mengeluh atas ketidaknyamananku,
kurang uang,
tidak sehat,
belum beruntung nasibnya.

Aku harus berbenah,
harus bersabar saat sedih,
tetapi sering kali aku memperhatikan
apa yang belum aku raih padahal ingin aku dapatkan,
justru aku abai apa yang Tuhan telah berikan kepadaku.

Setidaknya, aku akan mempraktikkan
syukur saat senang dan sabar saat sedih, semampuku.

#selalu ada hambatan bagi kebaikan tapi pasti bisa dilewati#

Minggu, 13 November 2011

WHO AM I? DAN ATRIUM

Aku tahu perilaku kami dapat dikatakan melanggar aturan pesantren. Tapi yah tetap kami lakukan perilaku itu. Menonton bioskop adalah rencana kami. Karena bagaimanapun kami merasa perilaku kami tidak tergolong perilaku pelanggaran berat. Puber telah mengalahkan perilaku patuh kami kepada peraturan. Bagi pelajar biasa yang tidak mondok di pesantren barangkali wajar. Namun bagi kami kalau ketahuan Romo Kiai tentu saja  Beliau akan marah dan menghukum kami. Kawan-kawan kami yang tidak ikut pun tidak boleh tahu, bisa bahaya nanti kalau sampai membocorkan aksi kami. Untunglah aksi kami tidak ketahuan hingga  lulus. Aku bersama MI, AM, M, K, ingin sekali menonton idola kami, Jackie Chan dalam filmnya Who am I? Saat itu kami masih kelas 3 MA tahun ajaran 1998 / 1999.

Tepatnya malam Jum'at, saat ngaji libur dan besok madrasah libur, kami setelah shalat maghrib seperti biasa seolah-olah hendak ke pasar malam dekat pasar. Refreshing seperti itu diperkenankan oleh peraturan. Kami berjalan ke barat menuju madrasah di gang 2 yang pintu kelasnya terbuka. Hati-hati kami memasuki kelas yang gelap. Dilepaslah sarung, baju. peci / kupluk kami, tinggallah busana kasual celana dan kaos. Ada yang memakai hem.  Kami keluar dari kelas dengan gerak cepat sambil tengak-tengok kanan kiri kalau-kalau ada yang melihat. Gang 1 1/2 yang kami pilh untuk dilewati, gang antara gang 1 dan 2 tembus masjid,,, he he .. supaya aman.

Sampailah kami di jalan menunggu angkot menuju atrium belakang Sri Ratu. Alhamdulillah sampailah kami di tujuan. Beli tiket dan menunggu sebentar kemudian pintu terbuka. Film kami tonton hingga selesai selama  lebih kurang 2 jam. Puaslah kami telah berhasil melaksanakan aksi dengan sempurna.

Kami pulang dan sampai ke kelas. Sarung, baju, dan peci dipakai kembali, berjalan menuju masjid untuk tidur. dan bermimpi Jackie Chan dalam Who am I?

#Ngapunten Romo Kiai#


Kamis, 10 November 2011

AKU, JAS MERAH, DAN HARI PAHLAWAN

Sumber: http://ripiu.com/article/read/jasmerahbungkarno
Aku menulis pendapatku tentang (JA)ngan (S)ekali-kali (ME)lupakan seja(RAH) (JAS MERAH) kaitannya tentang hari pahlawan. Aku yang bukan pahlawan tentu kagum dengan pahlawan. Aku tak akan pernah melupakan hari saat aku menulis pendapatku ini merupakan hari pahlawan. Karena JAS MERAH adalah prinsipku.

Pahlawan adalah manusia super ikhlas. Bagaimana tidak, miliknya yang paling berharga pun berupa nyawa, diberikannya kepada bangsanya. Presiden Amerika Serikat, John F. Kennedy mengatakan, "Jangan pernah tanyakan kepada Negara apa yang telah Negara berikan kepadamu tetapi tanyakanlah pada dirimu apa yang telah engkau berikan kepada Negara." Kurang lebih demikianlah bunyinya. (sumber: http://sad-ewing.staff.ugm.ac.id/hikmahdetail.php?id=106). Luar biasa, pahlawan tidak (N)ot (A)ction (T)alk (O)nly (NATO), tapi talkless do more. Hebat!

Malu aku aku belum bisa seperti pahlawan bangsa. Tragisnya malah aku terjangkit penyakit "wani piro?" Segala sesuatu diukur dapat jatah uang berapa setiap "proyek" yang aku kerjakan. He he he .. Tapi alhamdulillah aku hanya diberi dan tidak minta. Diberi alhamdulillah, tidak diberi ya sudahlah belum rizkinya.

Ikhlas sejati kaitannya dengan pahlawan adalah mereka tidak mengatakan saya ikhlas berjuang, tapi mereka bergerilya berperang melawan penjajah dengan tindakan nyata. Ikhlas itu harus tidak diungkapkan. Kalau diungkapkan berarti pamer ikhlas namanya. Pahlawan hanya berjuang dan tidak minta disebut pahlawan. Mereka juga tidak minta dimakamkan di taman makam pahlawan. Negara lah yang menyematkan gelar pahlawan itu kepada mereka. 

Waba'du, semoga spirit pahlawan dengan keikhlasannya dapat merasuk ke warga Indonesia yang telah terjangkit penyakit "wani piro?" Selamat Hari Pahlawan, Kawan!

"terimakasih pahlawan bangsa"




 

Senin, 07 November 2011

AKU MENGELUH . . .

Begitu tidak mudah dan terkesan mendramatisasi persoalan saat aku katakan bahwa aku absen dari kegiatan karena aku sakit. Sebenarnya alasan sakitlah yang harus aku katakan berulang-ulang.

Bukan sakit apa yang akan aku ceritakan. Bukan itu. Karena bagiku, sakitku tidak perlu digembar-gemborkan kalau memang tidak perlu.Cukup orang-orang tertentu saja yang menurutku perlu tahu. Coba perhatikan kalimatku tadi, masih adakah kesan mendramatisasi sakit? Aku serahkan penilaiannya kepada kalian sahabatku. Justru tahadduts bin-ni'mah lah (menceritakan kabar gembira atau ni'mah) yang harus dikabarkan.

Tahadduts bin-ni'mah itu seperti syukuran berangkat dan pulang haji, pernikahan, khitanan, kehamilan,  dan kelulusan.

Dari status facebook yang sering aku baca, asumsiku sebagian besar bernada keluhan. Entah itu sakit, atau musibah atau apa. Keluhan adalah wajar. Dalam al-Qur'an pun manusia distigma sering mengeluh. Akupun mengeluh. Tulisan ini pun mengeluh. 

Mengeluh adalah kegiatan sehari-hari manusia yang tingkatnya berbeda-beda. ada yang mendramatisasi keluhan. Ada yang sebenarnya hanya ingin mencari perhatian orang lain. Tapi pasti ada pula yang memang harus mengeluh karena keadaan mengharuskan untuk mengeluh secara wajar.

Menjadi persoalan saat keluhan itu dianggap sebagai alat untuk mengelak dari tanggung jawab, seperti orang yang diduga korupsi hendak ditangkap mengeluh sakit dan minta ditunda penangkapannya. He he he ... Keluhan seperti itu yang aneh tapi biasa terjadi. 

Waba'du, aku mengeluh karena aku sedang ingin mengeluh. Aku masih berusaha untuk tidak terlalu banyak mengeluh. Statusku atau tulisanku sebagian berisi keluhan. Semoga keluhan itu lebih sedikit dibandingkan tahadduts bin-ni'mah ku, amin. Ijinkan aku mengeluh dulu dengan sedikit dramatisasi, "Aku benar-benar ngantuk saat ini, saat aku menulis tulisan ini."

#tuduhlah tulisan ini curhatku! karena memang ini curhatku he he he...#

Selasa, 01 November 2011

PEREMPUAN ITU ...

Perempuan itu ...
SEKWILDA: SEKitar WILayah DAda ...

Perempuan itu ...
"BMW": Body Mengalahkan Wajah ...

Perempuan itu ...
SDSB: Semok Depan Semok Belakang ...

Perempuan itu ...
KUTILANG: KUrus TInggi LANGsing ...

Perempuan itu ...
"BUPATI": BUka PAha TInggi-tinggi ...

Perempuan itu ...
STMJ: Shalat Terus Maksiat Jalan ...

Perempuan itu ...
menggoda nafsuku ...
menguji imanku ...

#14 tahun nafsuku tak tergoda perempuan itu ... alhamdulillah yach ... sesuatu ... #