Laman

Sabtu, 25 Februari 2012

INDAHNYA KEMENANGAN # BAGIAN KEENAM

Sumber Foto:
http://kaskushotthread.com/thread/top-motivasi--mental-juara-
itu-perlu.html
Tibalah saat-saat yang mendebarkan, babak ketiga pertanyaan rebutan. Kejar mengejar angka terus berlangsung hingga pendukung TPQ Al-Amin khawatir kalau-kalau Aqil, Ulfa, dan Mukarromah gagal mengumpulkan angka sebanyak-banyaknya. Masih tersisa 2 pertanyaan. Regu A berhasil menjawab bulan Ramadhan sewaktu juri bertanya, “Kapan umat Islam menjalankan puasa wajib?” Skor yang diperoleh regu A dan C masih sama 2400. Tibalah pertanyaan terakhir oleh dewan juri, “Kapan umat Islam memperingati kelahiran atau maulid Nabi Muhammad SAW.?” Pak Mujib berdoa, “Ya Allah, mampukan Aqil menjawab pertanyaan ini.” Tidak berapa lama terdengar bunyi tok… “Regu C!” Tunjuk dewan juri. “Setiap 12 Rabi’ul Awwal,” jawab Aqil mantap sambil menatap tajam dewan juri, khawatir kalau jawabannya keliru. “Seratus buar regu C!” tegas dewan juri. Langsung terdengar gemuruh alhamdulillah dari pendukung TPQ Al-Amin. “Horee…horee…” Aqil, Ulfa, Mukarromah, dan kawan-kawannya yang perempuan saling bersalaman dan berpelukan dengan linangan air mata bahagia. Pak Mujib menyalami mereka satu persatu. “Selamat Qil, Ul, dan Muk. Kalian memang pantas juara!” Aqil menjawab, “Terima kasih Pak.” Ulfa menambahi, “Kemenangan ini berkat kerja tim dan ridho Allah, Pak.” Pak Mujib tersenyum. Betul Fa. Dengan berusaha dan berdoa dapat menghasilkan kemenangan bagi kita.” Sedangkan Mukarromah hanya senyum-senyum. Subhanallah, dia memang pendiam tetapi cerdas.

Mereka merayakan kegembiraan dengan mengucap takbir, “Allahu akbar… Allahu akbar… Allah Allahu akbar…” Gemuruh Bili dan Aqil serta kawan-kawannya saat menuju rumah singgah.

Sungguh kemenangan itu indah. Perjuangan meraihnya tidaklah mudah. Tetapi dengan latihan yang tekun, belajar, dan berdoa kepada Allah, tidak ada yang mustahil dalam meraih indahnya kemenangan.

Terima kasih Ya Allah, Engkau mengabulkan doa kami. Kemenangan ini karena kehendak-Mu,” ucap syukur Pak Mujib dalam sujud syukurnya di dalam masjid. Allahu akbar. Subhanallah.

#alhamdulillah selesai#

INDAHNYA KEMENANGAN # BAGIAN KELIMA

Sumber Foto:
http://kaskushotthread.com/thread/top-motivasi--mental-juara-
itu-perlu.html

Karena lokasi lomba dekat dengan rumah singgah yang hanya berjarak 200 meter, maka tim LCC Al-Amin beserta pendukungnya cukup berjalan kaki menuju lokasi lomba. Dan tibalah di lokasi pertandingan. Semua yang hadir berdebar-debar menantikan tim manakah yang akan memenangkan perlombaan.

Final kali ini terbagi menjadi tiga babak. Babak pertama, pertanyaan wajib untuk semua regu.
Babak kedua, pertanyaan lemparan. Apabila regu yang mendapat giliran menjawab tidak bisa menjawab pertanyaan, maka regu di sebelahnya dipersilakan menjawab.

Babak ketiga, pertanyaan rebutan. Regu yang terlebih dahulu memukul batu dipersilakan menjawab. Apabila jawabannya salah, maka skor dikurangi 100. Babak ini paling menarik karena menuntut tidak hanya kecepatan tangan dalam memukul batu, tetapi kecepatan dan ketepatan pikiran pula dalam menemukan jawaban yang tepat.

Tim putera LCC Al-Amin menjadi regu B. sedangkan tim puteri menjadi regu C. Bapak dan Ibu Guru dari seluruh tim TPQ yang bertanding gegap gempita memberikan semangat bagi timnya. Lebih semarak lagi tim Al-Amin. Kawan-kawan Aqil dan Bili bersatu memberi dukungan dengan meriah.

Babak pertama untuk regu B putera, sangat membuat grogi regu lain. Sebab hanya 1 pertanyaan yang tidak terjawab dengan benar dari 10 pertanyaan yang diajukan. TPQ Al-Amin untuk sementara memimpin perolehan angka. Babak kedua pun sama. Dan puncaknya di babak ketiga. Dengan kecepatan tangan dan pikiran, Bili, A’am, dan Dani berhasil menjawab 5 dari 10 pertanyaan. Luar biasa! Nilai akhir yang terkumpul 2700. Berarti 27 pertanyaan telah dijawab dengan benar. Alhamdulillah. “Selamat ya Bil, ‘Am, Dan! Kalian telah memetik hasil dari latihan yang begitu keras. Bersyukurlah kepada Allah!” Ucapan selamat Pak Mujib sambil menjabat tangan mereka satu persatu. Wajah mereka berseri-seri menikmati kemenangan yang diraih.

Sedangkan regu C puteri dari TPQ Al-Amin, awal-awalnya sedikit mengkhawatirkan. Pertanyaan babak pertama hanya 8 yang berhasil dijawab dan untuk sementara berada di urutan kedua. Tertinggal skor 200 dari regu A. Namun kekhawatiran itu seketika berubah manakala Aqil menjawab pertanyaan dari dewan juri, “Kapan hari tasyrik itu?” Dengan mantap Aqil menjawab, “11, 12, dan 13 Dzul Hijjah.” Pak Mujib, beserta Bu Mus, Bu Ema, dan dan kawan-kawan Aqil langsung bertepuk tangan meriah. Karena dengan jawaban itu, menjadikan regu C puteri untuk sementara memimpin perolehan angka dengan selisih skor 100 dari regu A.

#insya Allah bersambung#

INDAHNYA KEMENANGAN # BAGIAN KEEMPAT

Sumber Foto:
http://kaskushotthread.com/thread/top-motivasi--mental-juara-
itu-perlu.html
Pak Mujib, kita berangkat sekarang?” tanya Ulfa. “Boleh, kita ucapkan basmalah dulu bersama,” perintah Pak Mujib. “Bismillaahirrahmaanirrahiim…” mereka kompak mengucapkannya.


Tempat seleksi tulis tim putera berada di sisi barat dari gedung Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah (MIS) Waru Lor Wiradesa. Sedangkan tim puteri di bagian timur. Ketika di depan pintu kelas tim putera, Pak Mujib melihat A’am sedang mengisi jawaban dibantu oleh Bili dan Dani. Rasa optimis terlihat di wajah mereka. Saat melihat tim puteri di sebelah timur, Pak Mujib berdoa dalam hati, semoga Ulfa dapat menulis jawaban dengan benar. “Ya Allah, lapangkanlah dada mereka, mudahkanlah urusan mereka, menangkanlah urusan mereka dalam seleksi tulis ini, aamiin.”


Berkali-kali Pak Mujib berpindah tempat untuk melihat tim putera dan puteri melaksanakan tes tulis.
Menjelang waktu Dhuhur, tim LCC yang masuk 4 besar diumumkan. Hasilnya adalah alhamdulillah, Kedua tim LCC Al-Amin lolos ke babak final. Semua bersyukur gembira. “Subhanallaah walhamdulillaah walaa ilaa haillallaah huwallaahu akbar laa haula walaa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil ‘adhiim,” ucap Pak Mujib. “Maha Suci Allah, segala puji hanya untuk-Mu. Tiada daya dan upaya tidak akan pernah terwujud tanpa Engkau kehendaki. Maka menangkanlah kami Ya Allah dengan kekuasaan-Mu. Aamiin.” Pinta Pak Mujib dalam doanya.


Setelah shalat Dhuhur berjamaah di masjid, para peserta dan pendamping makan siang dulu. Istirahat dibatasi hingga pukul satu siang. Tepat pukul dua siang, lewat pengeras suara panitia memanggil seluruh tim untuk memasuki arena pertandingan. Lokasinya masih sama dengan lokasi seleksi tulis pada pagi harinya. Para penonton memadati luar kelas guna mendukung regu kesayangannya.


“Sebelum berangkat, mari kita berdoa dahulu supaya tim kita mendapat anugerah Allah berupa kemenangan. Berdoa mulai…!” kata Pak Mujib kepada para santrinya yang akan bertanding. “Doa selesai…!” mari kita berangkat ke MIS Waru Lor!” perintah Pak Mujib seraya mengomando kawan-kawan Aqil dan Bili guna memberi dukungan yang meriah.


#insya Allah bersambung#

INDAHNYA KEMENANGAN # BAGIAN KETIGA

Sumber Foto:
http://kaskushotthread.com/thread/top-motivasi--mental-juara-
itu-perlu.html

Selanjutnya Pak Mujib memberikan arahan kepada mereka, pertama, regu A untuk tim putera dan regu B untuk puteri. Kedua, boleh menjawab setelah disebut regunya, walaupun belum selesai pertanyaan yang diajukan. Ketiga, nilai yang betul 100 dan bila salah dikurangi 100. Keempat, penjawab adalah juru bicara, teman satu regu hanya membisiki jawaban ke telinga juru bicara. Kelima, regu A memukul batunya satu kali dan regu B dua kali. Keenam, ini hanya latihan, tidak ada yang kalah dan semuanya pemenang.

Latihan untuk pertanyaan rebutan pun dimulai. Sebelumnya mereka diminta memukulkan batu “Regu A!” Tek… “Regu B! Tek…tek… “Bagus…” kata Pak Mujib sambil mengacungkan dua jempolnya. “Let’s play!” seru Pak Mujib.

Kapan pemilihan gubernur Jawa Tengah?” tanya Pak Mujib. Tek… “Regu A!” tunjuk Pak Mujib. “22 Juni 2008,” jawab regu A cepat disusul ucapan “Seratus!” oleh Pak Mujib.

Begitu seterusnya. Dari hari-hari ke hari berlangsung latihan rebutan. Seratus soal lebih yang diberikan. Tapi subhanallah mereka sangat cerdas. Karena terlalu bersemangat, pernah suatu ketika jari telunjuk Bili terkena batu yang dipukulkannya sendiri. Untunglah tidak luka.

Dalam beberapa kesempatan latihan, Pak Mujib dengan mimik serius berpesan kepada mereka, “Bili, A’am, Dani, Aqil, Ulfa, serta Mukarromah, tolong minta didoakan orang tua kalian, terutama doa ibu kalian agar kita diberi kemenangan!” serempak mereka menjawab, “Baik Pak!”

Tibalah waktu perlombaan. Tanpa mengecilkan arti cabang lomba selain LCC, dapat dikatakan LCC adalah lomba yang paling bergengsi dibandingkan dengan cabang lomba yang lain. Seleksi pertama adalah adalah seleksi tulis. Empat tim yang nilainya tertinggi berhak maju ke babak final. Pagi hari untuk seleksi tulis sedangkan siangnya babak final.

Sekitar pukul setengah delapan pagi setelah sarapan, Pak Mujib mengajak mereka berkumpul. “Kita harus berdoa dulu,” tegas Pak Mujib. Dengan khusyuk keenam santri LCC bermunajat kepada Allah SWT. Maha Pencipta kemenangan agar dimenangkan. Doa pun selesai.

#insya Allah bersambung#

Selasa, 21 Februari 2012

INDAHNYA KEMENANGAN # BAGIAN KEDUA


http://kaskushotthread.com/thread/top-motivasi--mental-juara-itu-perlu.html
Sebenarnya Aqil dan Bili ingin menolak. “Jangan saya Pak yang menjadi juru bicaranya, Mbak Ulfa saja yang suaranya lebih keras,” pinta Ulfa. Mendengar hal itu Pak Mujib kemudian menjelaskan, “Aqil, Mbak Ulfa itu tulisannya bagus dan pernah menjadi sekretaris di kelas. Mbak Ulfa lebih tepat bila menjadi penulis saat seleksi tulis.” Aqil manggut-manggut. “Iya deh Pak, tapi diajarin ya Pak?,” rajuk Aqil. “Insya Allah Aqil, kita berlatih bersama dan optimis menang,” jawab Pak Mujib.

Berbeda dengan Aqil, Bili yang juga berpipi tembem sambil tersenyum dan berujar, “Kenapa saya Pak? Dani saja yang menjadi juru bicaranya. Suaranya lebih nyaring dibandingkan saya, Pak.” Protes Bili. Untuk kali kedua Pak Mujib menanggapi celoteh santrinya, “Begini, Dani memang nyaring suaranya. Namun Bili lebih spontan dalam menjawab pertanyaan. Kalau ingin menang harus lebih spontan dalam menjawab soal. Terutama untuk pertanyaan rebutan.” Bili akhirnya tersenyum lagi sambil berkata, “Iya deh Pak, saya siap jadi juru bicara.” Namun Bili meminta A’am dan Dani membantunya. Dani dan A’am dengan kompak menjawab, “Beres Bil!”

Untuk Tim Putra, awalnya yang menjadi penulis adalah Dani. Tetapi setelah diamati lebih jauh, ternyata tulisan A’am lebih bagus dari Dani. Akhirnya Pak Mujib mengganti Dani dengan A’am sebagai penulis.

Latihan ditetapkan setiap hari mengingat waktu tersisa sebulan lagi dari lomba. Lawan yang dihadapi tidak sembarangan dan semuanya cerdas. Tetapi tim LCC AL-Amin tidak gentar. Mereka sangat semangat dalam latihan dan bertekad menjadi juara. Dari pukul empat sore hingga menjelang Maghrib, keenam santri cerdas itu disiplin dan giat berlatih. Setiap kali hujan, dengan naik sepeda dan berpayung bahkan memakai jas hujan, mereka tetap berangkat latihan.

Di hari kelima latihan LCC, tim putra dan putri bertanding. Masing-masing tim diminta membawa dua batu ukuran sedang. Pak Mujib berbicara kepada mereka, “Batu itu digunakan untuk soal rebutan.” Dengan spontan Bili bertanya, “Mejanya dipukul dengan batu ini ya Pak?”

Kalau batu dipukulkan ke meja, kira-kira mejanya rusak tidak?” Pak Mujib balik bertanya. “Rusak Pak. Eman-eman,” tiba-tiba Dani menjawab. “Pakai batu dipukulkan ke batu yang satunya lagi ya Pak?” Giliran A’am yang bicara. Tek…tek…tek… begitu bunyi dari dua batu yang saling dipukulkan oleh Bili. “Iya, betul seperti itu,” tegas Pak Mujib sambil menunjuk ke arah Bili.

#insya Allah bersambung#

Senin, 20 Februari 2012

INDAHNYA KEMENANGAN # BAGIAN PERTAMA

http://kaskushotthread.com/thread/top-motivasi--mental-juara-itu-perlu.html

Bulan Desember 2007 adalah musim hujan. Berhari-hari hujan yang turun ke bumi membawa suasana malas di sebagian santri Taman Pendidikan al-Qur'an (TPQ) Al-Amin, tempat Aqil, Ulfa, Mukarromah, Bili, A'am, dan Dani belajar al-Qur'an. Mereka anak-anak cerdas dan bukan santri pemalas. Beruntung mereka memiliki orang tua yang mementingkan pendidikan agama bagi putra-putrinya.

Aqil, Ulfa, Mukarromah, dan A'am pernah diwisuda TPQ tingkat ula (jilid). Mereka sangat lancar dalam membaca al-Qur'an. "Bismillaahirrahmaanirrahiim, wadhdhuhaa, wallaili idzaa sajaa, maa wadda'aka rabbuka wa maa qalaa...," adalah sebagian dari ayat-ayat suci al-Qur'an yang mereka lantunkan saat khataman al-Qur'an sehari sebelum wisuda. Betul-betul generasi qur'ani.

"Mbak Muk-muk, besok sore jangan lupa ya, latihan lomba cerdas cermat (LCC) PPNU di rumahnya Pak Mujib!" kata Aqil kepada Mukarromah saat bertemu pada Sabtu malam Ahad. "Pukul 16.30 WIB. tepat! gitu kata Pak Mujib," lanjut Aqil. Begitulah karena Aqil, Ulfa, Mukarromah, Bili, A'am, dan Dani ditugaskan menjadi tim LCC di gelaran Perkemahan Pelajar Nahdlatul 'Ulama yang disingkat dengan PPNU.

Aqil memang lucu. Pipinya tembem dan putih, khas anak sehat dan cerdas. Dia memanggil Mukarromah dengan Mbak Muk-muk. "Mbak Ulfa itu ceriwis Pak! Maunya menang sendiri," ujar Aqil saat Pak Mujib bertanya mengapa Ulfa terlihat cemberut. "Saya kan qana'ah," lanjut Aqil. Tidak nyambung memang jawaban Aqil. Namun pada akhirnya dia menjawab benar, "Pak..., kelihatannya Mbak Ulfa ingin sekali menjadi juru bicara saat lomba," ujar Aqil spontan. Aqil memang yang paling muda dibandingkan dengan Ulfa dan Mukarromah.

Suatu ketika di waktu latihan, Pak Mujib memberikan pengarahan bagi tim putra dan putri LCC TPQ Al-Amin, "Setelah ditimbang-timbang, keputusan untuk kalian adalah..." Untuk sesaat mereka diam dengan hati berdegup-degup, "Aqil!" tegas Pak Mujib, "Nanti yang menjadi juru bicara tim putri kalau masuk babak final." Setelah itu Pak Mujib menatap Bili yang sedang tersenyum, "Bili, untuk tim putra, kamu juru bicaranya!" Mendengar keputusan itu, Bili tetap tersenyum, tidak mengiyakan tetapi juga tanpa mengatakan tidak.

#Insya Allah bersambung#