Laman

Selasa, 03 Juli 2012

SEJARAH BIBIR MEMBLE

Aku harus tertawa menjelaskan tentang bibirku yang memble walaupun sebenarnya sangat tidak lucu tapi justru mengharu biru. Sungguh bibir membleku tercipta tidak sejak bayi. Namun mewujud saat usiaku masih kanak-kanak.

Persisnya sejak kapan dan di usia berapa bibirku menjadi memble aku lupa. Tapi yang masih aku ingat adalah TKP-nya dan peristiwanya. Kawan-kawanku yang bermain saat itu pun tidak aku ingat. Sengaja aku tidak mengingatnya agar tidak tercipta dendam di hatiku.

Sumber Foto:
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=1932060275741&set=a.1304325182756.36833.1669299435&type=1&theater
Saat itu aku masih bermain cukum. Permainan ini sudah tidak aku lihat lagi sekarang. Dapat dimainkan oleh laki-laki dan perempuan. Cukum harus genap dan tidak dibatasi berapa jumlah paling banyak pesertanya. Aturannya adalah, ada dua benteng dengan lebar 1-2 meter. Antar benteng berjarak lebih kurang 100 meter.  Dibutuhkan lari yang kencang untuk memenangkan permainan ini. Dengan hanya mengejar lawannya lalu menjawil kawannya, maka resmilah sang musuh menjadi tawanan. Pemenangnya adalah apabila anggota benteng tertawan semua oleh benteng rival. Tapi tawanan bisa dibebaskan kalau dijawil oleh kawan satu benteng. "Penjara" bagi kawan adalah berbaris dan berderet di depan benteng dengan jarak seukuran gerakan split masing-masing tawanan. Tawanan terakhir tentu saja akan lebih dekat dengan bentengnya sendiri. 

Barangkali terlalu rumit penjelasanku tentang cukum ini. Kalau tidak paham ya tidak usah terlalu dipikirkan dan harus paham. Intinya saat itu aku sedang mengejar kawanku dari benteng musuh. Naas bagiku. Sedang asyik-asyiknya aku mengejar lawan, kakiku tersandung batu dan jatuhlah aku. Sialnya, posisi jatuhku sungguh miris. Bibirku menjadi urutan pertama dalam "pendaratan ke bumi" dan ... tepat mendarat di batu yang cadas. Kalahlah bibirku dan akhirnya berdarah-darah. Terang aku menangis karena luka di bibirku.

Aku pulang dan langsung diobati ibuku. Terapi ibuku adalah awu anget (abu hangat sisa pembakaran kayu bakar) dibungkus dengan seikat kain dan ditunyul-tunyulkan (ditempel-tempelkan) tepat di bibirku yang berdarah. Semakin keraslah tangisku. Tapi tidak berapa lama berangsur-angsur semakin berkurang rasa sakitku. Setelah sembuh dalam beberapa hari, ternyata bibirku tidak kembali ke ukuran semula alias lebih besar dari ukuran semula. Jadilah bibirku sekarang menjadi bibir memble. Hehehe . . .

#inilah sejarah bibir memble, hehehe . . . # 

Senin, 02 Juli 2012

LUKA, MAAF, TRAUMA, DAN LIDAH ITU . .

Sumber Foto:
http://wannurakmal.blogspot.com/2010/08/berkata-baik-atau-lebih-baik-diam-mana.html

Luka itu . . 

Tak kan hilang 
Bagaikan bekas luka jahit 

Maaf itu . . 
Pasti ku berikan 
Karena Rasul mengajarkan pemaafan 

Trauma itu . . 
Masih membekas di hati 
Membelenggu langkahku ke depan 

Lidah itu . . 
Begitu tajam menyayat hatiku 
Melebihi tajamnya pedang Dzulfikar 


Barangkali kata-kataku yang tajam menjadikan hati mereka luka dan trauma. 


Barangkali mereka telah memaafkanku tapi aku yakin mereka tak akan pernah lupa bahwa kata-kataku telah melukai hati mereka dan membekas hingga sekarang. 

Barangkali ini pelajaran yang bagaimanapun susahnya menjaga lisan, tapi tetap harus terus dijaga. 

Karena salaamatul insaan fii hifzhil lisaani / keselamatan manusia tergantung dari penjagaan lisannya. 

Karena lisaanuka asaduka / mulutmu harimaumu. 


#semoga Tuhan menjaga lisanku dan lisan kita dari perkataan yang menyayat hati, aamiin#

IBU KAULAH WANITA YANG MULIA



Ibu . . Kaulah wanita yang mulia.
Derajatmu tiga tingkat dibanding ayah.

Kau mengandung, melahirkan, menyusui, mengasuh, dan merawat, lalu membesarkan putra-putrimu ibu . .

Lautan kasih sayang, pada setiap insan,
Mataharinya alam, sebagai perempuan,
Dunia isinya belumlah sepadan.
Sebagai balasan ibumu melahirkan.

Doanya terkabulkan, keramat di dunia, kutuknya kenyataan.

Jangan coba durhaka.
Surganya Tuhanmu ada di bawah kakinya.
Ridlonya ibumu, ridlo Tuhan jua . .
Wahai jangan jadi anak durhaka.
Marilah berbakti pada ibunda.

#dipopulerkan oleh Nasida Ria#

sumber lirik:
http://www.tohazakaria.com/surga-di-telapak-kaki-ibu-–dalam-memori–/

MEMPERBANYAK PRAKTIK DAN MENGURANGI TEORI

Sumber Foto:
http://portalmataram.blogspot.com/2012/06/mari-membuang-sampah-pada-tempatnya.html

Teori harus dipraktikkan agar tidak menjadi bualan 
Praktik harus berdasarkan teori agar tidak menjadi main seruduk

Banyak yang harus aku kurangi dari teoriku karena aku kurang praktik
Banyak yang harus aku tambahkan dari praktikku karena aku banyak teori

Targetku jelas dari 100 teori dapat 100 praktik
Karena kalau target itu terpeleset maka mendaratnya tidak terlalu jauh sekitar 80 praktik
#hanya kepada Tuhan aku meminta agar memperbanyak praktikku dan mengurangi teoriku#

AKU BUKAN LAKI-LAKI YANG "ROMANTIS", TAPI . . .


Sumber Foto:
http://ririe-katahati.blogspot.com/

Romantis itu menyenangkan 
Para laki-laki berupaya menjadi laki-laki yang romantis untuk kekasihnya / istrinya 
Para perempuan lebih banyak menyenangi laki-laki yang romantis 
Menjadi ratu puja-puji dan pusat perhatian laki-laki menjadikan perempuan meleleh hatinya 
Jelas -meminjam liriknya Base Jam- aku bukan pujangga yang pandai merangkai kata 
Kata itu menurutku harus romantis barulah disebut pujangga 
Aku bukan laki-laki yang "romantis" karena kurang lengkap 
"Romantis" adalah rokok makan gratis 
Kurang lengkap karena aku tidak merokok sebab aku tidak suka merokok 
Kalau makan dan sesuatu yang gratis, pastilah aku suka 
Tapi, aku adalah laki-laki yang bisa melucu dan beberapa kali membuat pendengar ucapanku serta pembaca tulisanku tertawa atau minimal tersenyum 
Aku tidak sombong tapi dari pengalamanku menyatakan fakta demikian 
Jelas bisa melucu adalah anugerah Tuhan kepadaku yang tidak untuk aku sombongkan, tetapi wajib untuk aku syukuri. 

#aku bukan laki-laki yang "romantis" tapi laki-laki yang bisa melucu#

PESTA PASTI BERAKHIR

Berumah megah bermobil mewah 
Itu tujuan banyak manusia 
Uang berlimpah pakaian indah 
Itu tujuan banyak manusia 
Makanan dan minuman yang serba lezat 
Santapan yang selalu dicari 
Rekreasi yang mahal serta memikat 
Hiburan yang selalu dinikmati 
Makan-minumlah senang-senanglah 
Dalam pesta kehidupan dunia 
Tapi ingatlah gunakan pikir 
Bahwa pesta pasti 'kan berakhir 
Dunia hanyalah persinggahan 
Dari sebuah perjalanan panjang 
Dunia bukanlah tujuan 
Namun hanya ladang tempat bertanam 
Pesta pasti berakhir, pesta pasti berakhir 
Pesta pasti berakhir, pesta pasti berakhir 
Hmm... hmm... 
Pesta pasti berakhir, pesta pasti berakhir 
Pesta pasti berakhir, pesta pasti berakhir 
Pesta pasti berakhir, pesta pasti berakhir 
Pesta pasti berakhir, pesta pasti berakhir 
Hmm... hmm... 

#Wak Haji Oma Irama# 

Sumber lirik: 
http://m.kapanlagi.com/lirik/artis/rhoma_irama/pesta_pasti_berakhir/