Laman

Sabtu, 02 Agustus 2014

JALAN TERJAL MERAYAKAN PERBEDAAN

Bhinneka ITU INDONESIA
Sumber gambar:
http://bhinnekaituindonesia.net/?cat=6
 Alih-alih menghargai perbedaan, menerima perbedaan tidaklah mudah. Terkadang menyuarakan kebenaran pendapat diri sendiri menabrak kebenaran milik orang lain. Hati-hati, ego bisa membumihanguskan eksistensi pihak yang berbeda. Mbok memanusiakan mereka saja sih.

Kebenaran versi manusia tidaklah tunggal. Al Qur-an itu satu & benar. Sedangkan tafsir manusia atas Al Qur-an bisa banyak & benar versi manusia.

Karena aku dlo'if dari tafsir kitab suci tersebut, tentu saja aku taklid kepada tafsir yang mu'tamad, mu'tabar, jumhur ulama, dan ahlussunnah versi nahdliyah. Itu pun ikut dengan keterbatasan akalku.

Kembali ke menghargai perbedaan. Apa sih susahnya kita melakukan yang kita yakini tanpa menyalahkan pihak lain yang berbeda praktik atau ritus ibadahnya dengan kita. Beda boleh kok, tapi tidak perlu dengan menyalahkannya juga keles. Hehe . . . Iki jan gaya sudrun tenan . .

Waba'du, kutip pengendikanipun Gus Dur, "Gitu aja kok repot!"

Tidak ada komentar: