Laman

Minggu, 09 Agustus 2015

Melihat ke Beberapa Penjuru

Ke atas = Naik
KE Bawah = Turun
Ke Depan = Maju
Ke Belakang = Mundur
Ke Dalam = masuk
Ke Luar = ??? ada yg bisa menjawab?
Sumber Gambar: http://www.pulsk.com/239931/Ke-atas--NaikKE-Bawah--TurunKe-Depan--MajuKe-Belakang--MundurKe-Dalam--masuk.html

Melihat ke atas, silau.
Melihat ke bawah, empati.
Melihat ke samping, senasib.
Melihat ke depan, terjal.
Melihat ke belakang, miris.
Melihat ke dalam, kotor.
Melihat dirimu, wow.

Tak melihat aku tak mampu, karena nyata di depan mataku.

Wiradesa, 21 Mei 2015.

Hari Buku Nasional 17 Mei

Sumber Gambar: http://www.kaskus.co.id/thread/5557dbab5a516338768b4568/?ref=postlist-282&med=hot_thread

Hari Buku Nasional itu hari ini, 17 Mei.
Dulu aku suka beli-beli buku gitu.
Kitab-kitab kuning, aku kategorikan buku juga, yang aku tidak bisa membacanya itu, juga aku beli, miliki, dan koleksi.
Tidak banyak sih koleksi bukuku. Sebagian malah sudah hilang ditelan zaman.
Jenis buku yang aku suka kok yang populer-populer gitu. Semacam psikologi populer dan novel populer.
Sayang sekali, sekarang ini aku tidak lagi baca-baca buku. Aku lebih sering baca, like, dan sesekali komentar atas status dan foto teman-teman fb ku. Baca-baca tweet juga dah.
Dulu, waktu aku usia SD, bapakku selalu bawa majalah Krida. Aku kulik-kulik majalah itu. Dulu juga di Al Amin, ada koran Berita Buana dan Harian Terbit yang sering ditempel di papan tempel.
Mungkin itu yang menjadikanku, dulu, suka baca. Dan sekarang aku tidak banyak baca buku lagi, kecuali itu tuh kemarin aku baca buku absurdnya Raditya Dika, Koala Kumal judulnya. Tertawa kecut aku dibuatnya. Absurd dan gokil itu si Radit.
Cukup dulu bukunya, eh, coretannya ding.

Kekhususan yang "Keliru" dan Kemiskinan yang "Nelangsa"

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJTDBWlaJq7OS9jZwj3O_Mx39fVpI29g-s71u6YqMTUjOgjqT9zsyB-QE8z_qc2ZP7YSJT7k97qiBnu2XhXH6S-Q1ivIb-Z8mkPBp76HWxDVcQBfKdLWj09UY1F_o3jbjzJZbSkpLJaRZc/s1600/refleksi-diri.jpg
Sumber Gambar: http://secarikdansecangkir.blogspot.com/2014/09/wajah-pertanian-dan-refleksi-diri.html

Dalam beberapa hari ini aku berpikir dan merasa:
1. Ada yang salah dengan diriku ini. Bukan karena kekhususan diriku tapi karena keumuman mereka yang pernah melakukan peristiwa penting dan mereka bisa. Sedangkan jumlah orang sepertiku masuk dalam kategori minoritas. Asumsinya adalah saat banyak orang bisa melakukan A sedangkan aku beserta orang-orang sepertiku tidak memilih A, bisa B, C, atau Z, maka ada yang perlu dikoreksi dalam diriku dikarenakan tidak umum.

2. Cinta harta di tengah-tengah orang-orang yang kurang harta terasa memilukan. Bisa jadi ada rasa iri dari si miskin, bisa jadi ada rasa nelangsa, meratap, atau pasrah dari kemiskinan yang diderita saat manakala si kaya dilihatnya menikmati kekayaannya. Ada iitsaar yang tercabik di sini. Si miskin sudah berusaha tapi rizkinya belum kunjung tiba. Di saat itulah ada zakat dari si kaya untuk si miskin dan 7 penerima zakat lainnya. Pedulikah? Ada yang peduli, tapi banyak juga yang tidak.

Wiradesa, 12 Mei 2015.

HASIL LOMBA KEAGAMAAN SPENDUKER 2 MEI 2015

Sumber Foto: http://referensi.data.kemdikbud.go.id/tabs.php?npsn=20323521

Cabang Lomba:
Nama | Kelas | Nilai | Juara

Cerdas Cermat Islam:
Ismaul Janah, Risqi Amalia, & Ana Rokhimatul Khasanah | 8.4 | 940 | 1
Jaka Suryana, Ika Musyarofah, & Naila Sakinah | 7.1 | 910 | 2
Bella Aprilia, Diah Nurmala Dewi, & Rizal Okiyanto | 8.2 | 875 | 3

Tilawah Qira'ah Putra:
David Dzaki Rohman | 8.2 | 535 | 1
Akhmad Tokhaeri | 8.4 | 500 | 2
Muhammad Turkhamun | 8.1 | 465 | 3

Tilawah Qira'ah Putri:
Miftakhul Janah | 7.3 | 539 | 1
Wirdaningsih | 8.2 | 510 | 2
Suhesti Tri Mulyaningsih | 8.3 | 465 | 8.3 | 3

Kaligrafi Putra:
Muhammad Syaiful Amri | 8.4 | 282 | 1
Muhammad Saeful Anand | 7.5 | 272 | 2
Khaerul Aziz | 7.4 | 227 | 3

Kaligrafi Putri:
Efita Andriyana | 8.3 | 249 | 1
Dwi Fitrotul Aida | 7.1 | 245 | 2
Nada Suci Berliana | 7.4 | 207 | 3

Pidato Putra:
Rizqi Khalan | 7.2 | 528 | 1
Kurniaji | 8.5 | 525 | 2
M. Sayfuddin | 8.1 | 520 | 3

Pidato Putri:
Rena Anzahra Darais | 7.2 | 554 | 1
Elsa Safinatunnajah | 7.3 | 548 | 2
Sela Yuliana Putri | 8.3 | 530 | 3

Selamat untuk para pemenang.

Wiradesa, 10 Mei 2015.

(Tidak) Ada Tapi di Sini

http://salmanitb.com/wp-content/uploads/2011/09/IMG-20110926-00057.jpg
Sumber Foto: http://salmanitb.com/2011/09/29/desa-mandalamekar-wujudkan-rahmatan-lil-alamin-dengan-penghijauan/

Berjalan ke utara
menemui kutub
tapi terjebak rob.

Jalan pintas
bergelombang
tapi asyik bergoyang.

Naik opera
terbatuk-batuk
tapi sampai juga.

Ramai sekali
dalam pikiran
tapi hening di suasana.

Tidak seberapa jauh
dari peraduan
tidak ada tapi di sini.

Wiradesa, 4 Mei 2015.

Lampu Sign ke Kanan Belok ke Kiri

https://edorusyanto.files.wordpress.com/2011/06/lampu_sen_retro.jpg
Sumber Foto: https://edorusyanto.wordpress.com/2011/06/15/manfaat-lampu-isyarat/

Ya, dua kali aku persis di belakangnya. Dua pengendara motor itu sama-sama menyalakan lampu sign /reting euy ke sisi kanan. Itu artinya pasti akan belok kanan. Tapi kepastian itu seketika musnah pemirsa, manakala dua pengendara itu dengan tenangnya membelok ke arah kiri.
Suka-suka sih suka-suka. Tapi masalahnya:

1. Buat apa ada lampu sign kanan dan kiri di motor kalau fungsinya dibolak-balik.

2. Aku duga pengendara lupa mematikan lampu sign saat harus belok lagi. Mungkin sebelumnya pengendara itu memang benar-benar benar: belok kanan dengan lampu sign kanan.

3. Sudahlah, soal lampu sign ini tidak usah diperpanjang lebar ye. Niatku hanya menuliskan saja atas kejadian yang tidak penting ini di fb sini. Apalagi tidak ada laka lantas di tikungan tadi, bukan? Jawabku: iya. Jawabmu: seterah layau.

Wiradesa, 29 April 2015.

Laki-laki Pengeluh

Sumber Foto: http://pkp-soundofshare.blogspot.com/2014/04/10-hal-yang-bisa-membuat-laki-laki.html

Mengeluh itu terstigma lemah, tidak pantas, dan cemen.
Padahal ayat suci mengatakan bahwa makhluk Tuhan bernama manusia itu mudah mengeluh.
Ya pasti, karena satu-satunya "hewan" yang bisa berpikir adalah manusia. Al-insan hayawanun nathiq. Sedangkan mengeluh lebih banyak berasal dari aktivitas berpikir dan merasa. Tepatnya sih berdasarkan perasaan.
Ada sih hewan asli yang bisa berpikir dan merasa. Ada kan di film-film Hollywood itu, yang artis perannya semuanya hewan dengan pengisi suaranya (dubbernya) adalah manusia.

Laki-laki, bagian dari manusia, yang mengeluh dianggap lemah, tidak pantas, dan cemen.
Siapa pula yang menstigma demikian. Tidak adil rasanya bahwa mengeluh hanya boleh dilakukan oleh perempuan.
Seolah-olah laki-laki tidak boleh berkarakter melow-melow gitu, heuheu..
Terpaksa deh laki-laki yang mengeluh menyembunyikan rasa sedihnya, kecewanya, dan muramnya di hadapan manusia, terutama di hadapan, ehem, perempuan.
Laki-laki pengeluh banyak yang memakai topeng. Sekian.

Wiradesa, 28 April 2015.

Bagaikan Katak dalam (Tiga) Tempurung

Sumber Gambar: http://ayahara.abatasa.co.id/post/detail/22152/bisa-tetapi-tidak-mau.html





Bagaikan katak dalam tempurung.
Kali ini tempurungnya ada tiga.
Pintunya pun berjumlah tiga lengkap dengan daunnya.
Katak loncat-loncat bila pindah-pindah ke antar tempurung.
Katak yang wajar yang biasa loncat karena bila pakai pesawat terbang maka pesawatnya yang menolak.
Karena penumpang pesawat 'kan manusia, bukan katak.
Di samping itu, tempurung tidak memiliki bandara.
Pintu tiga tempurung berjumlah tiga.
Di samping tempurung, ada pohon yang tersenyum dengan rantingnya.
Kriuk-kriuk gitu bunyinya.
Senyum yang memiriskan.
Masih tiga pintu tempurungnya.
Ramai di dalamnya dengan partinya.
Asal suka, transaksi mulus tak ternoda.
Padahal transaksi itu adalah noda itu sendiri.
Itu yang mulus. Ada juga yang bopeng-bopeng.
Karena tempurung tempat segala muka.
Ada yang senyum seperti senyum ranting pohon yang memiriskan itu.
Ada pula yang muka cerah tanpa dosa saat bertransaksi mulus.
Di tiga tempurung itu penuh dengan kebaikan yang berkarib dengan keburukan.
#gueresekkalolagilaveerr

Wiradesa, 25 April 2015.

Rabu, 15 Juli 2015

Kriteria Ustadz Versi inyong

image
Sumber Gambar:
https://rifkisyabani.files.wordpress.com/2013/08/wpid-idea-note_20130831_014315_01.jpg

Menjadi ustadz itu tidak mudah dan semestinya bukan sembarang orang bisa menjadi ustadz. Termasuk gue, eh, inyong ding, tak layak menjadi ustadz. 

Bagiku, ustadz itu harus memenuhi kriteria: 

1. Mampu membaca kitab kuning gundul. 

2. Menguasai ilmu tafsir qur`an, tidak hanya berdasar qur`an terjemah. 

3. Tidak hanya hafal hadis dan terjemahnya, tapi harus kuasai ilmu hadis diroyah, riwayah, termasuk asbabul wurud hadis.

4. Berguru musyafahah kepada kiai atau syekh, bukan semata berguru kepada mbah google. Syukur-syukur sanad gurunya bersambung hingga Rasulullah SAW.

5. Tidak menyesat-nyesatkan kelompok lain.

6. Dan lain-lain, karena semenarik dan sememikat apapun dakwah seseorang, bila tidak memenuhi kriteria di atas, bagiku dia bukan ustadz.
#inyongmahgituorangnya

Wiradesa, 24 April 2015.

Selamat Ulang Tahun PMII, berkah selalu

Ahlussunnah wal Jama’ah Sebagai Manhajul Fikr PMII: Perkembangan dan Tantangannya
Sumber Gambar:
http://www.elhooda.net/2014/03/ahlussunnah-wal-jamaah-sebagai-manhajul-fikr-pmii-perkembangan-dan-tantangannya/

Dulu aku hampir saja ikut HMI-MPO. Karena aku akan ngekos sementara di markaz mereka. Tapi pas di bus, bertemu dengan Kang Idris, kakak kelas/alumni MAS Simbangkulon yang melarangku ngekos di sana, karena bisa jadi aku akan dikadernya di kos itu. Ya sudah, karena aku masih culun, hingga kini sih, aku iyakan saja larangan Kang Idris itu dan ngekos sementara di kosnya. Lalu kata dia, "Kowe mlebu PMII bae. Pak Muslih duko nak muride mlebu sak liyane PMII." Jawabku, "Iya, Kang." Aku percaya saja ucapannya. Tapi aku tidak tahu apakah Pak KH. Muslih Khudlori benar-benar marah bila ada muridnya masuk nonPMII. Aku akhirnya masuk PMII Rayon Tarbiyah Komisariat Walisongo Semarang dan ikut MAPABA serta PKD.

Sebenarnya aku ingin mengucapkan Selamat Ulang Tahun buat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Dzikir, Fikir, dan Amal Shalih selalu, aamiin.

Wiradesa, 17 April 2015.

Sering lupa bukan semata aktif bergerak

Jamaah yang lalu lalang pergi dan pulang dari Masjidil Haram
Sumber Foto:
https://annisarangkuti.wordpress.com/2015/01/27/sejenak-istirah-di-depan-kabah/

Sering mondar-mandir bukan karena asli rajin bergerak, tapi karena ada yang terlupa gitu. Sudah di sini, "Oh ya, lupa ada yang lupa di sana." Sudah di parkiran, "Oh ya, ada yang ketinggalan di kelas." Sudah pulang ke rumah, "Oh ya, bukuku ketinggalan di musholla." Gitu. Bolak-balik jadinya. 

Wiradesa, 17 April 2015.

Cahaya Yang Mulai Meredup

memotret orang tua
Sumber Foto:
http://arkasala.net/369/memotret-orang-tua/

Yang tersisa adalah cahaya masa lalu yang masih menyala hingga kini. Walaupun tampak daya sorotnya mulai meredup di hutan belantara nan gelap. Cahaya yang tidak akan bertambah terang tapi yakinlah akan tetap membahagiakan orang yang memandangnya. Tahukah bahwa di hutan ini masih sangat berlaku hukum rimba, yang kuat memangsa yang lemah. Namun anehnya, dari berkas cahaya yang meredup itu, raja hutan pun enggan memangsanya. Mungkin karena terlalu alot untuk dimangsa dikarenakan usia yang renta. Raja hutan pastilah mencari yang lebih muda, segar, empuk, dan tentu saja lemah gemulai. Sayangnya, cahaya itu susah ditambah gebyarnya karena mesin yang aus dan suku cadang yang kosong. Pesona yang masih meriangkan namun tak beranjak dari keredupan, cahayanya mulai memudar seiring bertambah renta dan alotnya pemilik cahaya, itu.

Wiradesa, 14 April 2015.

Ironi Nenek Asyani & Rencana Remisi Koruptor

Sumber Foto:
http://rmol.co/read/2015/03/17/195760/1/Adik-Mbak-Mega:-Coba-Bandingkan-Nenek-Asyani-dengan-Jenderal-BG

"..Nenek Asyani dituduh mencuri kayu yang ditebang suaminya sendiri, yang bernama Sumardi, sekitar lima tahun lalu di lahan milik sendiri. Namun, pihak Perhutani bersikeras bahwa Nenek Asyani mencuri dari lahan perusahaan pelat merah itu. 

Akhirnya, terhitung sejak 15 Desember 2014 lalu, Nenek Asyani dijebloskan ke Lembaga Pemasyarakatan Situbondo." [kompas(dot)com, 17/3/2015]. 

Kini Nenek Asyani sudah ditangguhkan penahanannya tapi masih harus menjalani persidangan. 

Menurutku, kasus Nenek Asyani (NA) biasa saja bila para koruptor diadili dan dimiskinkan. Namun kasus NA menjadi gempar karena dibanding-bandingkan dengan ketidakadilan atas kesalahan para koruptor. Manusia elit berhati tikus itu bisa berkelit dari hukum dengan kuasa jabatan dan uangnya. Sungguh ironi di tanah negeri. Alih-alih koruptor menjadi jera, mereka malah berpesta, di penjara pun rencananya akan mendapat remisi masa tahanan. 

Wiradesa, 26 Maret 2015.

Curhat(ku) #teredit

Sumber Gambar:
https://twitter.com/curhatdong

Wiradesa, 23 Maret 2015.
Curhat yang kira-kira artinya adalah mengeluarkan (mencurahkan) isi hati. Bisa kepada seorang teman, rekan kerja, kekasih, sahabat orang tua maupun dengan orang yang dipercaya. Ada juga yang mengeluarkan isi hatinya ini dengan menulisnya ke dalam Diary atau buku harian atau di era moderen ini diketik langsung ke dalam Notebook dan disimpan di file tersembunyi supaya tidak bisa dibaca orang lain. Orang yang lebih religius ada juga yang curhat ke Tuhan. Memohon petunjuk. [Andra R. Muluk dalam bahasakita(dot)com].

Dari curhat itu timbul keanehan bagiku. Karena curhatku yang bi bu bu di ibu budi ini-nya kok di mimpi. Dalam mimpi itu aku jor-joran mencurahkan hati. Tanpa tedeng aling-aling atau ewuh pakewuh. Tapi sayangnya, aku tidak ingat dengan siapa aku curhat.

Curhatku itu pasti ke Tuhan. Ke fb dan twitter juga. Kalau ke Abahku sih jarang. Ke kawan pernah sekali-kali kali 10 lebih kurang.

Aneh bin Langka

Sumber Foto:
http://dyhka-ahnto.pun.bz/aneh-tapi-nyata-foto-lucu-dari-jepang.xhtml

Jangankan Anda yang (mungkin) menganggapku (seringkali) aneh. Aku pun (kadang) menganggap diriku sendiri aneh kok. Heuheu.. 

Kata aneh familiar aku dengar dari sejak kecil. Aku baca di majalah ada tulisan aneh bin langka. Pernah juga aku lihat tulisan aneh bin ajaib. 

Yang perlu dinyinyiri dari aneh bin langka a.l. sbb. kata bin-nya. Bin itu artinya anak laki-laki. Jadi bisa dibaca, aneh anak laki-laki dari langka. Dengan demikian aneh itu laki-laki yang nama bapaknya adalah langka. Sampai di sini terlihat keanehan dari pembuat status ini, kan? Soal aneh bin langka saja kok dibahas. Tapi aku bersyukur karena yang baca status ini juga diduga (suspect) terjangkit virus aneh. Jadi aku ada kawannya. Duh Gusti.. *ngelus hape*

Wiradesa, 23 Maret 2015.

Seindah pelangi tak lekang oleh tatapan, fatamorgana

Sumber Gambar:
http://zahrotunpunya.blogspot.com/

Ala ini mendiamkan nurani. 

Berjuta tindakan pupus karena satu kata. 

Menoleh lajur rapi tersusun sembilu. 

Derap kaki melunglai, menahan frustasi. 

Adakah jalur sutra terkini, kala jalan beraspal duri. 

Tumpukan bata hanya mimpi, tak hidup di pagi. 

Seindah pelangi tak lekang oleh tatapan, fatamorgana. 

Wiradesa, 21 Maret 2015.

Rabu, 03 Juni 2015

Perawi Cacat karena #kebohongan

Sumber Gambar:
http://blog.umy.ac.id/rhilla/2013/10/12/rawi-hadits-perempuan/

Dalam periwayatan hadis nabi, perawi/musnid (orang yang meriwayatkan hadis) bila terbukti berbohong, maka pasti hadisnya tidak shahih. Hadis tidak shahih itu pasti ditolak untuk menjadi sumber hukum, kecuali untuk fadho-ilul a'mal (keutamaan perbuatan). 
Perawi hadis yang berbohong bisa disebut perawi cacat. Walaupun bisa jadi ada ucapan yang benar dari dia. Hanya saja namanya sudah cacat dalam periwayatan hadis.

Kalau ditarik soal perawi cacat karena berbohong itu ke dalam konteks kekinian, maka betapa banyak ditemukan orang yang sekilas jujur tapi terbukti korupsi oleh KPK umpamanya. Ada yang tampak terhormat dengan segala pangkat dan kekayaannya tapi terbukti manipulasi kanan kiri. Ada yang pandai orasi atau beretorika dari pemikirannya yang cemerlang itu tapi terbukti secara diam-diam tipu sana tipu sini.

Waba'du, aku kok tidak percaya ucapan baik, indah, dan terhormat dari orang yang terbukti pernah berbohong berkali-kali. Bagiku dia termasuk perawi cacat.

Wiradesa, 19 Maret 2015.

S T M J (baca: es-te-em-je)

Sumber Foto:
https://edwinmoto2.wordpress.com/page/2/

STMJ yang Susu Telur Madu Jahe itu terkadang: 

1. Susu sapi biasanya. Bukan ASI lho ya. Itu mah untuk baduta, bawah dua tahun. Kalau ada yang susu kambing, kedelai, apalagi susu kuda liar, semuanya belum pernah aku dengar. 

2. Telur itu putihnya yang aku suka. Alasannya simpel, ya suka saja. Tapi konon putih telur itu kaya protein, itu lho nama grup band asal Jepara yang entah sekarang bagaimana kabarnya. #eh

3. Madu itu menyehatkan dan identik dengan penambah kekuatan. Kalau dimadu mah, embuh ora nggagas.

4. Jahe bisa dioplos dengan wedang, kopi, susu, dan permen juga pastinya.

Sedangkan STMJ yang Shalat Terus Maksiat Jalan itu terkadang:

1. Introspeksi, Kang, Mbak, Jib: iyo.

2. Mikir berapa record dosa yang terlampaui.

3. Tak perlu sok suci, cukup takwa tanpa memaki-maki.

4. Maksiat kok tidak kapok-kapok. Ingat umur, Bro.

Wiradesa, 10 Maret 2015.

"Mau ke mana, Bro?"

Sumber Foto:
http://malesbanget.com/2014/04/arti-sebenarnya-dari-kata-abis-ini-mau-kemana/

Ada pertanyaan begini: "Mau ke mana, Bro?" 

Jawabannya bervariasi, antara lain begini: 

1. Mau ke hatimu, boleh? *ehem. 

2. Mau ke wc, mau ikut? *telan kertas. 

3. Mau ke pulau kapuk, tidur. *liat jam sudah pukul 1 dinihari.

4. Mau ngajar, sudah ditunggu murid-murid. *pegang kerah baju, hah.

5. Mau beli stereo foam, buat kepruk batukmu. *kepo resek.

6. Mau tau aja. *gigit kuku.

7. Mau ke party, beli centong. *kumat 13.

8. Mau ke langit, ambil bunga untukmu. *asli wastro.

9. Mau apa saja, boleh. * apa an sih, nanya-nanya, heuheu..

Wiradesa, 6 Maret 2015.

(Pemeluk) Islam Warna-warni

islam-warna-warni
Sumber Gambar:
https://ibtisamzoe.wordpress.com/about/islam-warna-warni/

Islam itu satu. Pemeluknyalah yang warna warni. 

Setidaknya ada 3 warna besar pemeluk Islam: 
1. Radikal. 
2. Moderat. 
3. Liberal. 

Semestinya masing-masing tidak usah mengaku paling benar keislamannya. Islam sebagai agama pasti benar bagi pemeluknya. Tapi pengamalan Islam belum tentu paling benar. Bila pun diklaim benar, tidak boleh menganggap pengamalan diri dan kelompoknya yang paling benar dengan menyalah-nyalahkan pengamalan individu atau kelompok lain yang berbeda.

Sepengetahuanku yang bodoh ini, Imam madzhab empat yang sangat 'alim itu tidak pernah saling menyalah-nyalahkan, menyesat-nyesatkan, bahkan saling mengafir-ngafirkan satu sama lain betapapun ada perbedaan ijtihad di antara mereka.

Waba'du, spirit tasamuh/toleransi yang dicontohkan imam madzhab empat itulah yang semestinya umat Islam adopsi dan praktikkan dalam menyikapi perbedaan dan keberagaman di internal pemeluk Islam yang warna-warni. WaLlahua'lam.

Wiradesa, 10 Februari 2015.

#ra #satu #lang #ti #kan

bersihkan-hati-dibulan-suci.jpg
Sumber Foto:
http://mobavatar.com/muslim/bersihkan-hati-dibulan-suci.html

Dosa mendera. Tobat sebagai pelipur lara. #ra 

Setelah dosa satu. Dihapus dengan kebaikan satu. Bila perlu, kebaikan lebih dari satu. #satu 

Bila dosa berulang. Tak usah penyesalan terus melanglang. Lakukan saja kebaikan yang diulang-ulang. #lang 

Dosa mengotori hati. Perlu disucikan dengan pasti. Biar aman di akhirat nanti. #ti 

Firman Tuhan itu menjadi rujukan. Meski tak mudah untuk dipraktikkan. Tapi tetap harus diupayakan. Agar hati terputihkan. #kan

Wiradesa, 4 Februari 2015.

Berkawan dengan Prinsip Kebenaran #SaveKPK

Quotes Picture: cermin adalah teman terbaik karena saat ku menangis dia tak menertawai
Sumber Foto:
http://inspirably.com/quotes/by-adit-romadona/cermin-adalah-teman-terbaik-karena-saat-ku-menangis-dia-tak

Berkawanlah dengan prinsip kebenaran. Bukan berkawan dengan orang per orang. 

Dulu kawan sekarang rival karena dulu benar tapi sekarang salah. Sebaiknya tidak mendekat dulu kepada kawan yang salah bila diingatkan kok tidak mau. 

Sukailah kawan sekadarnya, karena siapa tahu suatu hari kawan itu salah dan patut dibenci kesalahannya. 

Bencilah kawan sekadarnya, karena siapa tahu suatu hari kawan itu benar dan patut disuka kebenarannya.

Hindari fanatik kepada perkawanan yang, "Benar atau salah yang penting dia atau mereka itu kawanku." Itu melanggar prinsip berkawan kepada prinsip kebenaran bukan berkawan dengan orang per orang.

Kawan yang baik adalah kawan yang benar, bukan kawan yang selalu membenarkan tindakan kawannya.

#itu

Wiradesa, 30 Januari 2015.

#SaveKPK

Sumber Foto:
http://www.wartabuana.com/read/50867-dpr-sahkan-perppu-kpk-sebagai-uu.html

Bravo Tim 9! Buya Syafi'i Ma'arif dkk. pasti memberikan rekomendasi jitu bagi penyelamatan KPK. 

Pernyataan & pendapat Mas Pramono Anung (PDI-P) sangat menyejukkan. Beda jauh dengan Kang Hasto Kristiyanto & Bang Effendi Simbolon. 

Bukan penghancuran KPK yang dibutuhkan negeri ini. Karena bila KPK hancur maka koruptor pasti berpesta. 

Sebagian jurnalis tidak independen bila pemilik media berpolitik praktis. Jurnalis MetroTV, tvOne, atau MNC Group tunduk kepada bosnya.

Lagi malas nonton berita politik di tvOne & MetroTV. Nontonnya di KompasTV & TVRI. Kalau bukan politik mah tetep 7 Manusia Harimau di RCTI. #kasihan_pitaloka

Rapatkan barisan. Topan badai menyerbu KPK. Targetnya, KPK hancur lebur. Lawan!

Pak Tedjo Menkopolhukam sering offside, harus disemprit.

Wiradesa, 28 Januari 2015.

Aku Bukan Ustadz atau Kiai. Aku Hanya Guru PAI. #curhat

Sumber Foto:
Koleksi Pribadi

Entah mengapa aku kok tidak suka formalitas dalam beragama. Bukannya apa-apa, kadang aku merasa apa perlu menunjukkan simbol-simbol bahwa inilah aku lho yang asli Islam. Ini lho ciri orang baik yang berislam secara kaffah. Sah-sah saja bila itu dilakukan. Tapi bila formalitas agama itu selalu ditonjolkan, aku merasa kok bisa-bisa akan terjebak pada ujub. Entahlah kalau orang lain yang merasa ya. Aku rasa beda-beda. Kalaupun aku berpeci umpamanya, bukan berarti aku alim. Bukan sama sekali. Sebenarnya aku merasa risih kalau aku dipanggil ustadz atau kiai. Jauh sekali aku dari dua label tersebut. Aku berpeci karena aku suka berpeci saja, bukan simbol bahwa aku pintar ilmu agama. Okelah, aku memang guru Pendidikan Agama Islam (PAI). Tapi menurutku, tidak semua guru PAI itu ustadz atau kiai bukan? Ada memang guru PAI itu ustadz atau kiai. Tapi itu bukan aku. Karena aku masih jauh dari sosok yang mengamalkan ilmu agama dengan baik. Aku adalah pembelajar agama tiada henti. Sekian. #curhat.

Wiradesa, 26 Januari 2015.

Rabu, 13 Mei 2015

Pak Jokowi dipepet #acakadut

2fd23380b8ad4a881c775dbbaa944a03_presiden-jokowi_
Sumber Foto:
http://new.maschun.blogdetik.com/2015/02/16/pak-jokowi-juga-manusia

Pak Jokowi dipepet oleh kepentingan politik orang-orang terdekatnya yang itu ~kuduga~ sangat bertentangan dengan hati nuraninya. Tampaknya Pak Jokowi susah melepaskan diri dan berkelit dari tekanan politik para elit penyokongnya. Bila menentang kehendak elit itu, bebisa Pak Jokowi diGusDurkan alias dipaksa turun tahta. Semoga tidak! 

#acakadut #abaikan! 

Wiradesa, 24 Januari 2015.

#AksiDemo Calon Kapolri Tersangka Korupsi

Demo
Sumber Foto:
http://seputarnusantara.com/?p=2508

Bila pemilik rekening gendut mampu meraih & menduduki jabatan kapolri, maka nasib polisi jujur bisa tersingkirkan dari bursa kapolri. 

Sudah disangka salah oleh KPK, tapi tetap tidak malu untuk terus menjadi kapolri. Hal ini tidak beretika. Hanya sebatas prosedural. 

DPR lagi, aksi yang mentradisi. Hantam KPK karena anggotanya banyak dibui gegara dituntut KPK. Tidak peduli status tersangka cakapolri. 

Semoga bukan karena aksi balas budi, benar-benar dibalas dengan jabatan prestisius: kapolri. 

Bagaimanapun lebih baik kapolri yang bersih dari dugaan korupsi daripada kapolri yang menjadi tersangka kasus korupsi. 

Nderek ngendikane @Gus_Sholah, bahwa Bapak Suhardi Alius, Kabareskrim cocok menjadi kapolri. 

#AksiDemo 

Wiradesa, 15 Januari 2015.

Tindakan (tak) kasat mata ataukah tindakan konyol? #embuh


lawan arus bikin laka
Sumber Foto:
https://edorusyanto.wordpress.com/2014/05/16/melawan-arus-dan-mentalitas-jalan-pintas/

Kalau cara menentang arus bisa keok, padahal perjuangan hrs dimenangkan, cara termudah ikuti arus dulu, sambil cari celah utk pukul balik. 

Ini bukan kemunafikan. Tapi ini strategi memenangkan perjuangan. Menuju puncak terkadang berkelok & susah dilogika kasat mata. 

Biarpun banyak orang menyoraki, menyudutkan, mendiskreditkan, dan mencaci maki krn tampak inkonsisten, tetap jalankan ikut arus. 

Bilapun khoriqul 'adah, dibutuhkan kemantapan amunisi dan kepasrahan total, madep mantep nderek Gusti. 


Tidak semua mau menerima tindakan yg tampak konyol, karena bisa jadi masuk virus kebencian akut. 

Kalau bencinya akut, susah dilunakkan. Kata lainnya qasat qulub, keras hati. Mendoakannya lebih baik, biar hidayahNya yg beraksi. 

Sambil disertai bukti baik dari kinerja. Kalau pun prestasi diprekkan, ya sudah, abaikan dan maju terus. Bgm kalau ingin menjatuhkan? Lawan! 

Hanya kepada Tuhan kita menyembah, dan hanya kepadaNya, kita minta pertolongan. Wallahua'lam. 

Wiradesa, 14 Januari 2015.

Tebarkan Rahmat dan Hentikan Laknat

“Al ustadz as syekh google mutafaqun alaih”
Sumber Karikatur:
http://miring.tumblr.com/post/117056030679/al-ustadz-as-syekh-google-mutafaqun-alaih

Sumber ilmu itu ada di mana-mana. Di antaranya di internet. Banyak ilmu yang terpajang, diunduh, dicopas, lalu dianggap sebagai satu-satunya pendapat yang benar. Sayangnya ilmu yang diunduh dan dibagikan itu ditelan mentah-mentah sebagai satu-satunya ilmu yang dipraktikkan, disebarluaskan, bahkan harus dipaksakan kepada umat. Padahal umat itu tidak seragam alias warna-warni. Tidak bisa begitu saja menerima ilmu yang datang dengan corak ilmu yang berbeda dari ilmu yang sudah dimiliki sebelumnya. Repotnya adalah bila ilmu itu malah menyalahkan ilmu lain yang berbeda dengan tujuan mengembalikan ke syariat Islam versi mereka. Bagi yang termakan ilmu baru yang mengklaim paling syar'i itu, tentu membahagiakan penyebarnya. Hingga menjadikannya ideologi yang patut dipraktikkan dan diperjuangkan di bumi pertiwi.

Waba'du, berguru itu perlu dan belajar itu seumur hidup. Hanya saja bila mau copas sepatutnya menelaah dulu isinya benar-benar berkarakter rahmat dan bukan laknat bagi umat.

Wiradesa, 9 Januari 2015.

Bila Rasaku (Jelas2) Bukan Rasamu, heuheu...

Sumber Kartun:
http://fitrahworld.blogspot.com/2011/08/pendidikan-seks-di-dalam-islam.html


Bila rasaku bukan rasamu. Ada beberapa kemungkinan:

1. Aku suka megono, sedangkan kau suka pindang tetel. Keduanya jelaslah rasanya berbeda.

2. Aku suka jagung godok, sedangkan kau suka nasi goreng. Enak kali ya, nasi goreng lauknya jagung godok.

3. Aku suka ndekem di rumah, sedangkan kau suka muncak genteng rumah. Ampun dah, heuheu..

4. Aku suka Pitaloka, sedangkan kau suka Rajo Langit, #eh #Demam7ManusiaHarimau.

5. Aku (mimpi) mencintaimu, sedangkan kau (nyata2) mencintainya. #huuu #lagulama #gakasik #tetepheuheu

Hoi, Jib, ini 2015, bukan zaman hape wungkal.

5 (Se)kawan

kata kata sahabat terbaru
Sumber Foto:
http://terbarux.blogspot.com/2014/09/kata-untuk-sahabat-terbaru.html


Kawan 1; kau kok baik banget. Berani mengritikku saat aku salah. Kau bukan tipe kawan yang selalu membenarkan tindakan salahku. Kau mengingatkanku agar aku tidak keliru. Baik sekali kau, kawan. 

Kawan 2; kau kaya tapi kau tidak pernah meremehkanku. Kau sangat memanusiakanku. Aku pun malu berutang kepadamu tapi kau bisa membacaku. Tanpa babibu kau serahkan uang untuk kuutangi.

Kawan 3; kau selalu mengajakku berbicara. Aku mendengarmu. Namun saat aku butuh bicara denganmu, tampaknya kau perlu belajar lagi bagaimana menjadi pendengar yang baik. Kau tetap kawanku yang pantas aku dengarkan, karena bicaramu itu lucu.

Kawan 4; apa kabar, kawan? Masihkah kau bersamaku saat aku susah begini? Dulu kau selalu bersamaku saat aku senang. Baiklah, kau menjadi kawan dekatku saja saat aku bahagia dan kawan jauhku saat aku sedih.

Kawan 5; dulu kita susah bareng. Kita lalui bersama masa sulit itu. Kini, saat kau sudah sukses, kau tampak menjaga jarak denganku. Ya sudahlah, kawan.

Wiradesa, 6 Januari 2015.

Senin, 11 Mei 2015

Kanjeng Nabi Muhammad SAW.; Aku Mencintaimu tapi Tidak Sepenuhnya Mengikutimu

Sumber Foto:
https://twitter.com/NazranDew/status/320562501211258880/photo/1

Aku mencintaimu, Bagindaku, Muhammad SAW. Tapi aku malu, karena aku tidak sepenuhnya mengikutimu. 
Engkau memilih hidup sederhana, sedangkan aku bernafsu menjadi orang kaya. 
Toleransi yang engkau praktikkan, tak sepenuhnya aku mampu wujudkan. Bisa jadi karena ketidakkuatanku dalam menghadapi sebagian umatmu yang bersikap intoleran dan marah-marah. Aku memilih apatis saat ada yang menganggap kelompoknya yang paling benar dan memilih bersikap #BukanUrusanSaya.
Duh, Kanjeng Nabi, maafkan aku yang masih ada keraguan dalam berdoa dan berikhtiar. Juga sering tidak sabar dan shalat dengan asal melakukan saja. Padahal engkau mencontohkan dengan sempurna doa dan shalat yang khusyuk, ikhtiar yang maksimal, dan kesabaran yang tak bertepi.
Aku tidak mengikutimu dengan baik, Ya Rasul. Tapi aku pinta padamu, izinkan aku tetap menjadi umatmu yang mencintaimu dengan segenap rindu.
(Maulidurrasul SAW. 12 Rabi'ul Awwal 1436 H.)

Wiradesa, 2 Januari 2015.

Coretan Awal Tahun: Asa 2015

Sumber Foto:
https://higherdensity.wordpress.com/2015-2/


Ada beberapa asa 2015: 

1. Makin banyak baiknya dibandingkan jeleknya. Pemikiran, perasaan, sikap, dan perbuatan. 

2. Lebih survive soal kesehatan. Tidak hanya melulu makan, tidur, pilek, sesak, mriyang, sebentar sembuh, kumat lagi, dst. Hehe.. 

3. 34 tahun di 2015, akankah status lajang berubah? Tak ada target harus yang penting berusaha tapi "bila cinta susah dicari maka biarkan cinta yang mencari." #eaa..

4. Hanya Tuhan yang mengatur rezeki, tetap lihat yang di bawah agar tidak murung. Syukuri yang ada. Jalani profesi sebaik kemampuan yang ada.

5. Tetap di jalur moderat, tasamuh/toleransi, tawasuth, tawazun, i'tidal, amar makruf didahulukan dari nahi munkar. Islam ramah dan bukan Islam marah.

6. Hindari omong doang (omdo) alias omong tok (ot) alias no action talk only (nato) alias ngetepyes.

Itu saja. Semoga tidak retorika. Terus berusaha dan Tuhan penentunya.

Wiradesa, 1 Januari 2015.

Kamis, 02 April 2015

Coretan Akhir Tahun 2014

Sumber Gambar:
http://gambardp.com/gambar-dp-bbm-bulan-desember-akhir-tahun-2014/

2014 berganti 2015 adalah bagian dari kehendak Tuhan. Pergantian itu ada yang merayakan dan ada yang tidak. Ada yang membolehkan dan ada yang (bahkan) mengharamkan. Itu pilihan. Coretan ini tidak akan membahas pilihan yang berbeda itu. Tapi lebih menyorot perlunya introspeksi diri. 

Robbii haasibnii hisaaban yasiiroo. Targetnya jelas, menjadi insan yang bertakwa dengan sebenar-benarnya. Bila dalam pesta atau pun tidak, lebih banyak melakukan kebaikan tanpa kemunafikan, maka bisalah dikategorikan pertanda takwa. Bisalah berkeyakinan besok di akhirat akan dipermudah oleh Tuhan dalam perhitungan amal baik dan buruk. Namun, semua itu tetap harus atas rahmat Tuhan.

Waba'du, semoga siapapun yang memilih kebaikan dibandingkan dengan keburukan, akan dipermudah oleh Tuhan dalam perhitungan amal baik dan buruk di akhirat kelak, aamiin.

Wiradesa, 31 Desember 2014.

Segala Kau

senyum
Sumber Gambar:
http://gambarkata.com/gambar-kata-tentang-senyuman-membuat-bahagia/senyum/

Membaca tulisanmu, terasa tenang. 
Mendengar suaramu, terasa bahagia. 
Memandang wajahmu, terasa teduh. 

Segala kritikanmu menajamkan nurani. 
Segala nasehatmu mendinginkan hati. 
Segala gurauanmu menertawakan diri. 

Tak ada sesal aku mengenalmu. Meski jarak memperlebar rindu ini.

Derai tawamu membumbungkan asa.
Betapa kau sosok ceria.

Wiradesa, 27 Desember 2014.

(Kontra) Selamat Hari Ibu

Sumber Gambar:
http://taskatitiankasih.blogspot.com/2011/05/selamat-hari-ibu.html

Ada yang memosting status di fb lebih kurang begini:

1. Percuma ngucapin selamat hari ibu tapi sehari-harinya membantah perintah dan larangan ibu.

2. Setiap hari itu hari ibu. Tidak hanya di tanggal 22 Desember.

3. Ngucapin selamat hari ibu dengan beraneka gaya tapi setiap harinya nyakitin hati ibu. Yang penting itu perilaku kita ke ibu.

4. Cobalah jujur, sudahkah kita berbakti kepada ibu sesuai dengan ucapan selamat hari ibu? Buktikan!

5. Tipeng, ngucapin met hari ibu tapi saat ibu minta dibelikan gula saja tidak mau. Heh..

Tidak masalah bila seperti itu. Bila ada anak yang perilakunya tidak sama dengan ucapan selamat hari ibu yang manis dan sayang ke ibu. Karena dengan menyampaikan ucapan itu setidaknya ada niat untuk menyayangi dan berbakti kepada ibu. Hanya saja, untuk praktiknya tidak sebaik teori yang diposting. Niat itu ada, berpahala, dan penting agar target kasih sayang ke ibu suatu hari yang entah kapan tapi diharapkan segera dapat direalisasikan. Semoga.

Wiradesa, 22 Desember 2014.

Grundelan ning Telepon

[K-13%2520vs%2520KTSP%255B4%255D.png]
Sumber Gambar:
http://al-maududy.blogspot.com/2014/12/permendikbud-nomor-160-tahun-2014.html

Bicara kurikulum: mantan pendukung Pak Jokowi nggrundel: "Mbiyek bojoku milh Jokowi sepertimu, Jib. Simpati, milih, dan mendukung penuh Jokowi. Saiki bojoku ora simpati maneh. Gara-gara jam ngajare mudun. Honore melu mudun. Bolak-balik dek ngomah tekan sekolahan bek sedina sekitar 15 nganti 20 ewu nggo tuku bensin. Krana yo iku, ganti kurikulum iku ndadekke honore bojoku mudun," nang telepon sahabatku crita. Co'e dekne maca statusku iki ow, hehe.. Aku ngrungokke ra sambi nanggapi "Ow", "Iyo", "Wah", lan "La piye ow." Hehe.. Pro kontra ganti kurikulum kui antara lain kui, honor mudun. Iyo, krana dapur kudu ngebul, aku maklumi. Senajan aku dewe ora ngrasakke sing dirasakke sahabatku. Mung rada mbayangke susahe dadi guru tidak tetap. Mung aku yo tetep dukung Pak Jokowi krana memang kesusu pelaksanaan kurikulum 2013. Ewodene ono sing pahit dek kebijakan menbuddikdasmen, Pak Anies Baswedan yo ta maklumi, mung nak aku trimo kenyataan. En toh iseh ono harapan perbaikan.

Wiradesa, 20 Desember 2014.

Longsor, innaliLlah..

Sumber Foto:
http://simomot.com/2014/12/14/longsor-banjarnegara-88-korban-belum-ditemukan-dan-evakuasi-terkendala-lumpur-dalam/#prettyPhoto/0/

Jangan sampai aku mengucapkan alhamdulillah dengan terang-terangan bahwa Wiradesa tidak longsor umpamanya sedangkan saudara kita di Banjarnegara, Wonosobo, atau daerah lain sedang berduka karena musibah longsor. Dalam hal ini, iitsar itu lebih baik. Alfatihah.. 

Wiradesa, 13 Desember 2014.

Hujan (Belum) Turun & Segelas Susu Jahe Hangat

Sumber Animasi:
http://mitanhamy.blogspot.com/2012/03/surau-gemericik-hujan.html

Di sini hujan belum turun saat aku menyeruput segelas susu jahe hangat ini. Padahal di sana hujan telah membasahi bumi dengan berombongan.

Telah habis minuman hangatku. Bukan untuk mengobati dinginnya hatiku. Tapi hanya untuk menjadi penawar dahagaku.

Baru petir & kilat yang menyapa bumiku berpijak. Mungkin nanti hujan datang menyusul dengan tergopoh-gopoh.
#mereknya_anget_sari_susu_jahe_merah #hehe..

Wiradesa, 9 Desember 2014.