Laman

Rabu, 13 Mei 2015

Pak Jokowi dipepet #acakadut

2fd23380b8ad4a881c775dbbaa944a03_presiden-jokowi_
Sumber Foto:
http://new.maschun.blogdetik.com/2015/02/16/pak-jokowi-juga-manusia

Pak Jokowi dipepet oleh kepentingan politik orang-orang terdekatnya yang itu ~kuduga~ sangat bertentangan dengan hati nuraninya. Tampaknya Pak Jokowi susah melepaskan diri dan berkelit dari tekanan politik para elit penyokongnya. Bila menentang kehendak elit itu, bebisa Pak Jokowi diGusDurkan alias dipaksa turun tahta. Semoga tidak! 

#acakadut #abaikan! 

Wiradesa, 24 Januari 2015.

#AksiDemo Calon Kapolri Tersangka Korupsi

Demo
Sumber Foto:
http://seputarnusantara.com/?p=2508

Bila pemilik rekening gendut mampu meraih & menduduki jabatan kapolri, maka nasib polisi jujur bisa tersingkirkan dari bursa kapolri. 

Sudah disangka salah oleh KPK, tapi tetap tidak malu untuk terus menjadi kapolri. Hal ini tidak beretika. Hanya sebatas prosedural. 

DPR lagi, aksi yang mentradisi. Hantam KPK karena anggotanya banyak dibui gegara dituntut KPK. Tidak peduli status tersangka cakapolri. 

Semoga bukan karena aksi balas budi, benar-benar dibalas dengan jabatan prestisius: kapolri. 

Bagaimanapun lebih baik kapolri yang bersih dari dugaan korupsi daripada kapolri yang menjadi tersangka kasus korupsi. 

Nderek ngendikane @Gus_Sholah, bahwa Bapak Suhardi Alius, Kabareskrim cocok menjadi kapolri. 

#AksiDemo 

Wiradesa, 15 Januari 2015.

Tindakan (tak) kasat mata ataukah tindakan konyol? #embuh


lawan arus bikin laka
Sumber Foto:
https://edorusyanto.wordpress.com/2014/05/16/melawan-arus-dan-mentalitas-jalan-pintas/

Kalau cara menentang arus bisa keok, padahal perjuangan hrs dimenangkan, cara termudah ikuti arus dulu, sambil cari celah utk pukul balik. 

Ini bukan kemunafikan. Tapi ini strategi memenangkan perjuangan. Menuju puncak terkadang berkelok & susah dilogika kasat mata. 

Biarpun banyak orang menyoraki, menyudutkan, mendiskreditkan, dan mencaci maki krn tampak inkonsisten, tetap jalankan ikut arus. 

Bilapun khoriqul 'adah, dibutuhkan kemantapan amunisi dan kepasrahan total, madep mantep nderek Gusti. 


Tidak semua mau menerima tindakan yg tampak konyol, karena bisa jadi masuk virus kebencian akut. 

Kalau bencinya akut, susah dilunakkan. Kata lainnya qasat qulub, keras hati. Mendoakannya lebih baik, biar hidayahNya yg beraksi. 

Sambil disertai bukti baik dari kinerja. Kalau pun prestasi diprekkan, ya sudah, abaikan dan maju terus. Bgm kalau ingin menjatuhkan? Lawan! 

Hanya kepada Tuhan kita menyembah, dan hanya kepadaNya, kita minta pertolongan. Wallahua'lam. 

Wiradesa, 14 Januari 2015.

Tebarkan Rahmat dan Hentikan Laknat

“Al ustadz as syekh google mutafaqun alaih”
Sumber Karikatur:
http://miring.tumblr.com/post/117056030679/al-ustadz-as-syekh-google-mutafaqun-alaih

Sumber ilmu itu ada di mana-mana. Di antaranya di internet. Banyak ilmu yang terpajang, diunduh, dicopas, lalu dianggap sebagai satu-satunya pendapat yang benar. Sayangnya ilmu yang diunduh dan dibagikan itu ditelan mentah-mentah sebagai satu-satunya ilmu yang dipraktikkan, disebarluaskan, bahkan harus dipaksakan kepada umat. Padahal umat itu tidak seragam alias warna-warni. Tidak bisa begitu saja menerima ilmu yang datang dengan corak ilmu yang berbeda dari ilmu yang sudah dimiliki sebelumnya. Repotnya adalah bila ilmu itu malah menyalahkan ilmu lain yang berbeda dengan tujuan mengembalikan ke syariat Islam versi mereka. Bagi yang termakan ilmu baru yang mengklaim paling syar'i itu, tentu membahagiakan penyebarnya. Hingga menjadikannya ideologi yang patut dipraktikkan dan diperjuangkan di bumi pertiwi.

Waba'du, berguru itu perlu dan belajar itu seumur hidup. Hanya saja bila mau copas sepatutnya menelaah dulu isinya benar-benar berkarakter rahmat dan bukan laknat bagi umat.

Wiradesa, 9 Januari 2015.

Bila Rasaku (Jelas2) Bukan Rasamu, heuheu...

Sumber Kartun:
http://fitrahworld.blogspot.com/2011/08/pendidikan-seks-di-dalam-islam.html


Bila rasaku bukan rasamu. Ada beberapa kemungkinan:

1. Aku suka megono, sedangkan kau suka pindang tetel. Keduanya jelaslah rasanya berbeda.

2. Aku suka jagung godok, sedangkan kau suka nasi goreng. Enak kali ya, nasi goreng lauknya jagung godok.

3. Aku suka ndekem di rumah, sedangkan kau suka muncak genteng rumah. Ampun dah, heuheu..

4. Aku suka Pitaloka, sedangkan kau suka Rajo Langit, #eh #Demam7ManusiaHarimau.

5. Aku (mimpi) mencintaimu, sedangkan kau (nyata2) mencintainya. #huuu #lagulama #gakasik #tetepheuheu

Hoi, Jib, ini 2015, bukan zaman hape wungkal.

5 (Se)kawan

kata kata sahabat terbaru
Sumber Foto:
http://terbarux.blogspot.com/2014/09/kata-untuk-sahabat-terbaru.html


Kawan 1; kau kok baik banget. Berani mengritikku saat aku salah. Kau bukan tipe kawan yang selalu membenarkan tindakan salahku. Kau mengingatkanku agar aku tidak keliru. Baik sekali kau, kawan. 

Kawan 2; kau kaya tapi kau tidak pernah meremehkanku. Kau sangat memanusiakanku. Aku pun malu berutang kepadamu tapi kau bisa membacaku. Tanpa babibu kau serahkan uang untuk kuutangi.

Kawan 3; kau selalu mengajakku berbicara. Aku mendengarmu. Namun saat aku butuh bicara denganmu, tampaknya kau perlu belajar lagi bagaimana menjadi pendengar yang baik. Kau tetap kawanku yang pantas aku dengarkan, karena bicaramu itu lucu.

Kawan 4; apa kabar, kawan? Masihkah kau bersamaku saat aku susah begini? Dulu kau selalu bersamaku saat aku senang. Baiklah, kau menjadi kawan dekatku saja saat aku bahagia dan kawan jauhku saat aku sedih.

Kawan 5; dulu kita susah bareng. Kita lalui bersama masa sulit itu. Kini, saat kau sudah sukses, kau tampak menjaga jarak denganku. Ya sudahlah, kawan.

Wiradesa, 6 Januari 2015.

Senin, 11 Mei 2015

Kanjeng Nabi Muhammad SAW.; Aku Mencintaimu tapi Tidak Sepenuhnya Mengikutimu

Sumber Foto:
https://twitter.com/NazranDew/status/320562501211258880/photo/1

Aku mencintaimu, Bagindaku, Muhammad SAW. Tapi aku malu, karena aku tidak sepenuhnya mengikutimu. 
Engkau memilih hidup sederhana, sedangkan aku bernafsu menjadi orang kaya. 
Toleransi yang engkau praktikkan, tak sepenuhnya aku mampu wujudkan. Bisa jadi karena ketidakkuatanku dalam menghadapi sebagian umatmu yang bersikap intoleran dan marah-marah. Aku memilih apatis saat ada yang menganggap kelompoknya yang paling benar dan memilih bersikap #BukanUrusanSaya.
Duh, Kanjeng Nabi, maafkan aku yang masih ada keraguan dalam berdoa dan berikhtiar. Juga sering tidak sabar dan shalat dengan asal melakukan saja. Padahal engkau mencontohkan dengan sempurna doa dan shalat yang khusyuk, ikhtiar yang maksimal, dan kesabaran yang tak bertepi.
Aku tidak mengikutimu dengan baik, Ya Rasul. Tapi aku pinta padamu, izinkan aku tetap menjadi umatmu yang mencintaimu dengan segenap rindu.
(Maulidurrasul SAW. 12 Rabi'ul Awwal 1436 H.)

Wiradesa, 2 Januari 2015.

Coretan Awal Tahun: Asa 2015

Sumber Foto:
https://higherdensity.wordpress.com/2015-2/


Ada beberapa asa 2015: 

1. Makin banyak baiknya dibandingkan jeleknya. Pemikiran, perasaan, sikap, dan perbuatan. 

2. Lebih survive soal kesehatan. Tidak hanya melulu makan, tidur, pilek, sesak, mriyang, sebentar sembuh, kumat lagi, dst. Hehe.. 

3. 34 tahun di 2015, akankah status lajang berubah? Tak ada target harus yang penting berusaha tapi "bila cinta susah dicari maka biarkan cinta yang mencari." #eaa..

4. Hanya Tuhan yang mengatur rezeki, tetap lihat yang di bawah agar tidak murung. Syukuri yang ada. Jalani profesi sebaik kemampuan yang ada.

5. Tetap di jalur moderat, tasamuh/toleransi, tawasuth, tawazun, i'tidal, amar makruf didahulukan dari nahi munkar. Islam ramah dan bukan Islam marah.

6. Hindari omong doang (omdo) alias omong tok (ot) alias no action talk only (nato) alias ngetepyes.

Itu saja. Semoga tidak retorika. Terus berusaha dan Tuhan penentunya.

Wiradesa, 1 Januari 2015.