Laman

Rabu, 13 Mei 2015

Tebarkan Rahmat dan Hentikan Laknat

“Al ustadz as syekh google mutafaqun alaih”
Sumber Karikatur:
http://miring.tumblr.com/post/117056030679/al-ustadz-as-syekh-google-mutafaqun-alaih

Sumber ilmu itu ada di mana-mana. Di antaranya di internet. Banyak ilmu yang terpajang, diunduh, dicopas, lalu dianggap sebagai satu-satunya pendapat yang benar. Sayangnya ilmu yang diunduh dan dibagikan itu ditelan mentah-mentah sebagai satu-satunya ilmu yang dipraktikkan, disebarluaskan, bahkan harus dipaksakan kepada umat. Padahal umat itu tidak seragam alias warna-warni. Tidak bisa begitu saja menerima ilmu yang datang dengan corak ilmu yang berbeda dari ilmu yang sudah dimiliki sebelumnya. Repotnya adalah bila ilmu itu malah menyalahkan ilmu lain yang berbeda dengan tujuan mengembalikan ke syariat Islam versi mereka. Bagi yang termakan ilmu baru yang mengklaim paling syar'i itu, tentu membahagiakan penyebarnya. Hingga menjadikannya ideologi yang patut dipraktikkan dan diperjuangkan di bumi pertiwi.

Waba'du, berguru itu perlu dan belajar itu seumur hidup. Hanya saja bila mau copas sepatutnya menelaah dulu isinya benar-benar berkarakter rahmat dan bukan laknat bagi umat.

Wiradesa, 9 Januari 2015.

Tidak ada komentar: