Laman

Rabu, 03 Juni 2015

Aku Bukan Ustadz atau Kiai. Aku Hanya Guru PAI. #curhat

Sumber Foto:
Koleksi Pribadi

Entah mengapa aku kok tidak suka formalitas dalam beragama. Bukannya apa-apa, kadang aku merasa apa perlu menunjukkan simbol-simbol bahwa inilah aku lho yang asli Islam. Ini lho ciri orang baik yang berislam secara kaffah. Sah-sah saja bila itu dilakukan. Tapi bila formalitas agama itu selalu ditonjolkan, aku merasa kok bisa-bisa akan terjebak pada ujub. Entahlah kalau orang lain yang merasa ya. Aku rasa beda-beda. Kalaupun aku berpeci umpamanya, bukan berarti aku alim. Bukan sama sekali. Sebenarnya aku merasa risih kalau aku dipanggil ustadz atau kiai. Jauh sekali aku dari dua label tersebut. Aku berpeci karena aku suka berpeci saja, bukan simbol bahwa aku pintar ilmu agama. Okelah, aku memang guru Pendidikan Agama Islam (PAI). Tapi menurutku, tidak semua guru PAI itu ustadz atau kiai bukan? Ada memang guru PAI itu ustadz atau kiai. Tapi itu bukan aku. Karena aku masih jauh dari sosok yang mengamalkan ilmu agama dengan baik. Aku adalah pembelajar agama tiada henti. Sekian. #curhat.

Wiradesa, 26 Januari 2015.

Tidak ada komentar: