Laman

Minggu, 09 Agustus 2015

Bagaikan Katak dalam (Tiga) Tempurung

Sumber Gambar: http://ayahara.abatasa.co.id/post/detail/22152/bisa-tetapi-tidak-mau.html





Bagaikan katak dalam tempurung.
Kali ini tempurungnya ada tiga.
Pintunya pun berjumlah tiga lengkap dengan daunnya.
Katak loncat-loncat bila pindah-pindah ke antar tempurung.
Katak yang wajar yang biasa loncat karena bila pakai pesawat terbang maka pesawatnya yang menolak.
Karena penumpang pesawat 'kan manusia, bukan katak.
Di samping itu, tempurung tidak memiliki bandara.
Pintu tiga tempurung berjumlah tiga.
Di samping tempurung, ada pohon yang tersenyum dengan rantingnya.
Kriuk-kriuk gitu bunyinya.
Senyum yang memiriskan.
Masih tiga pintu tempurungnya.
Ramai di dalamnya dengan partinya.
Asal suka, transaksi mulus tak ternoda.
Padahal transaksi itu adalah noda itu sendiri.
Itu yang mulus. Ada juga yang bopeng-bopeng.
Karena tempurung tempat segala muka.
Ada yang senyum seperti senyum ranting pohon yang memiriskan itu.
Ada pula yang muka cerah tanpa dosa saat bertransaksi mulus.
Di tiga tempurung itu penuh dengan kebaikan yang berkarib dengan keburukan.
#gueresekkalolagilaveerr

Wiradesa, 25 April 2015.

Tidak ada komentar: