Laman

Rabu, 03 Juni 2015

Perawi Cacat karena #kebohongan

Sumber Gambar:
http://blog.umy.ac.id/rhilla/2013/10/12/rawi-hadits-perempuan/

Dalam periwayatan hadis nabi, perawi/musnid (orang yang meriwayatkan hadis) bila terbukti berbohong, maka pasti hadisnya tidak shahih. Hadis tidak shahih itu pasti ditolak untuk menjadi sumber hukum, kecuali untuk fadho-ilul a'mal (keutamaan perbuatan). 
Perawi hadis yang berbohong bisa disebut perawi cacat. Walaupun bisa jadi ada ucapan yang benar dari dia. Hanya saja namanya sudah cacat dalam periwayatan hadis.

Kalau ditarik soal perawi cacat karena berbohong itu ke dalam konteks kekinian, maka betapa banyak ditemukan orang yang sekilas jujur tapi terbukti korupsi oleh KPK umpamanya. Ada yang tampak terhormat dengan segala pangkat dan kekayaannya tapi terbukti manipulasi kanan kiri. Ada yang pandai orasi atau beretorika dari pemikirannya yang cemerlang itu tapi terbukti secara diam-diam tipu sana tipu sini.

Waba'du, aku kok tidak percaya ucapan baik, indah, dan terhormat dari orang yang terbukti pernah berbohong berkali-kali. Bagiku dia termasuk perawi cacat.

Wiradesa, 19 Maret 2015.

S T M J (baca: es-te-em-je)

Sumber Foto:
https://edwinmoto2.wordpress.com/page/2/

STMJ yang Susu Telur Madu Jahe itu terkadang: 

1. Susu sapi biasanya. Bukan ASI lho ya. Itu mah untuk baduta, bawah dua tahun. Kalau ada yang susu kambing, kedelai, apalagi susu kuda liar, semuanya belum pernah aku dengar. 

2. Telur itu putihnya yang aku suka. Alasannya simpel, ya suka saja. Tapi konon putih telur itu kaya protein, itu lho nama grup band asal Jepara yang entah sekarang bagaimana kabarnya. #eh

3. Madu itu menyehatkan dan identik dengan penambah kekuatan. Kalau dimadu mah, embuh ora nggagas.

4. Jahe bisa dioplos dengan wedang, kopi, susu, dan permen juga pastinya.

Sedangkan STMJ yang Shalat Terus Maksiat Jalan itu terkadang:

1. Introspeksi, Kang, Mbak, Jib: iyo.

2. Mikir berapa record dosa yang terlampaui.

3. Tak perlu sok suci, cukup takwa tanpa memaki-maki.

4. Maksiat kok tidak kapok-kapok. Ingat umur, Bro.

Wiradesa, 10 Maret 2015.

"Mau ke mana, Bro?"

Sumber Foto:
http://malesbanget.com/2014/04/arti-sebenarnya-dari-kata-abis-ini-mau-kemana/

Ada pertanyaan begini: "Mau ke mana, Bro?" 

Jawabannya bervariasi, antara lain begini: 

1. Mau ke hatimu, boleh? *ehem. 

2. Mau ke wc, mau ikut? *telan kertas. 

3. Mau ke pulau kapuk, tidur. *liat jam sudah pukul 1 dinihari.

4. Mau ngajar, sudah ditunggu murid-murid. *pegang kerah baju, hah.

5. Mau beli stereo foam, buat kepruk batukmu. *kepo resek.

6. Mau tau aja. *gigit kuku.

7. Mau ke party, beli centong. *kumat 13.

8. Mau ke langit, ambil bunga untukmu. *asli wastro.

9. Mau apa saja, boleh. * apa an sih, nanya-nanya, heuheu..

Wiradesa, 6 Maret 2015.

(Pemeluk) Islam Warna-warni

islam-warna-warni
Sumber Gambar:
https://ibtisamzoe.wordpress.com/about/islam-warna-warni/

Islam itu satu. Pemeluknyalah yang warna warni. 

Setidaknya ada 3 warna besar pemeluk Islam: 
1. Radikal. 
2. Moderat. 
3. Liberal. 

Semestinya masing-masing tidak usah mengaku paling benar keislamannya. Islam sebagai agama pasti benar bagi pemeluknya. Tapi pengamalan Islam belum tentu paling benar. Bila pun diklaim benar, tidak boleh menganggap pengamalan diri dan kelompoknya yang paling benar dengan menyalah-nyalahkan pengamalan individu atau kelompok lain yang berbeda.

Sepengetahuanku yang bodoh ini, Imam madzhab empat yang sangat 'alim itu tidak pernah saling menyalah-nyalahkan, menyesat-nyesatkan, bahkan saling mengafir-ngafirkan satu sama lain betapapun ada perbedaan ijtihad di antara mereka.

Waba'du, spirit tasamuh/toleransi yang dicontohkan imam madzhab empat itulah yang semestinya umat Islam adopsi dan praktikkan dalam menyikapi perbedaan dan keberagaman di internal pemeluk Islam yang warna-warni. WaLlahua'lam.

Wiradesa, 10 Februari 2015.

#ra #satu #lang #ti #kan

bersihkan-hati-dibulan-suci.jpg
Sumber Foto:
http://mobavatar.com/muslim/bersihkan-hati-dibulan-suci.html

Dosa mendera. Tobat sebagai pelipur lara. #ra 

Setelah dosa satu. Dihapus dengan kebaikan satu. Bila perlu, kebaikan lebih dari satu. #satu 

Bila dosa berulang. Tak usah penyesalan terus melanglang. Lakukan saja kebaikan yang diulang-ulang. #lang 

Dosa mengotori hati. Perlu disucikan dengan pasti. Biar aman di akhirat nanti. #ti 

Firman Tuhan itu menjadi rujukan. Meski tak mudah untuk dipraktikkan. Tapi tetap harus diupayakan. Agar hati terputihkan. #kan

Wiradesa, 4 Februari 2015.

Berkawan dengan Prinsip Kebenaran #SaveKPK

Quotes Picture: cermin adalah teman terbaik karena saat ku menangis dia tak menertawai
Sumber Foto:
http://inspirably.com/quotes/by-adit-romadona/cermin-adalah-teman-terbaik-karena-saat-ku-menangis-dia-tak

Berkawanlah dengan prinsip kebenaran. Bukan berkawan dengan orang per orang. 

Dulu kawan sekarang rival karena dulu benar tapi sekarang salah. Sebaiknya tidak mendekat dulu kepada kawan yang salah bila diingatkan kok tidak mau. 

Sukailah kawan sekadarnya, karena siapa tahu suatu hari kawan itu salah dan patut dibenci kesalahannya. 

Bencilah kawan sekadarnya, karena siapa tahu suatu hari kawan itu benar dan patut disuka kebenarannya.

Hindari fanatik kepada perkawanan yang, "Benar atau salah yang penting dia atau mereka itu kawanku." Itu melanggar prinsip berkawan kepada prinsip kebenaran bukan berkawan dengan orang per orang.

Kawan yang baik adalah kawan yang benar, bukan kawan yang selalu membenarkan tindakan kawannya.

#itu

Wiradesa, 30 Januari 2015.

#SaveKPK

Sumber Foto:
http://www.wartabuana.com/read/50867-dpr-sahkan-perppu-kpk-sebagai-uu.html

Bravo Tim 9! Buya Syafi'i Ma'arif dkk. pasti memberikan rekomendasi jitu bagi penyelamatan KPK. 

Pernyataan & pendapat Mas Pramono Anung (PDI-P) sangat menyejukkan. Beda jauh dengan Kang Hasto Kristiyanto & Bang Effendi Simbolon. 

Bukan penghancuran KPK yang dibutuhkan negeri ini. Karena bila KPK hancur maka koruptor pasti berpesta. 

Sebagian jurnalis tidak independen bila pemilik media berpolitik praktis. Jurnalis MetroTV, tvOne, atau MNC Group tunduk kepada bosnya.

Lagi malas nonton berita politik di tvOne & MetroTV. Nontonnya di KompasTV & TVRI. Kalau bukan politik mah tetep 7 Manusia Harimau di RCTI. #kasihan_pitaloka

Rapatkan barisan. Topan badai menyerbu KPK. Targetnya, KPK hancur lebur. Lawan!

Pak Tedjo Menkopolhukam sering offside, harus disemprit.

Wiradesa, 28 Januari 2015.

Aku Bukan Ustadz atau Kiai. Aku Hanya Guru PAI. #curhat

Sumber Foto:
Koleksi Pribadi

Entah mengapa aku kok tidak suka formalitas dalam beragama. Bukannya apa-apa, kadang aku merasa apa perlu menunjukkan simbol-simbol bahwa inilah aku lho yang asli Islam. Ini lho ciri orang baik yang berislam secara kaffah. Sah-sah saja bila itu dilakukan. Tapi bila formalitas agama itu selalu ditonjolkan, aku merasa kok bisa-bisa akan terjebak pada ujub. Entahlah kalau orang lain yang merasa ya. Aku rasa beda-beda. Kalaupun aku berpeci umpamanya, bukan berarti aku alim. Bukan sama sekali. Sebenarnya aku merasa risih kalau aku dipanggil ustadz atau kiai. Jauh sekali aku dari dua label tersebut. Aku berpeci karena aku suka berpeci saja, bukan simbol bahwa aku pintar ilmu agama. Okelah, aku memang guru Pendidikan Agama Islam (PAI). Tapi menurutku, tidak semua guru PAI itu ustadz atau kiai bukan? Ada memang guru PAI itu ustadz atau kiai. Tapi itu bukan aku. Karena aku masih jauh dari sosok yang mengamalkan ilmu agama dengan baik. Aku adalah pembelajar agama tiada henti. Sekian. #curhat.

Wiradesa, 26 Januari 2015.