Temumul ku kenal sejak kecil, saat ku melihat dan mendengar keluhan almarhumah ibuku yang pernah menderita penyakit yang sama dengan yang ku rasakan saat ini.
Temumulen bagiku mengubah ritme keseimbangan, betapa inginnya diriku untuk berjalan dengan cepat, terhambat karena menyesuaikan dengan kenyamanan kakiku saat berjalan.
Jelas ku sudah ingin penyakit ini. Dua hari yang lalu ku ke mantri. Disuntik bokong kananku. Lalu tensi darahku 120 per berapa saya lupa nanya, tapi kata mantri normal. Sarannya, mencuci baju harus memakai sepatu bot. Persis saat si mantri mengucapkan sepatu bot, ku lihat seringai seyum muncul di wajahnya. Ku menduga, barangkali bercanda, Tapi setelah itu, mantri menerangkan, temumulku akan tidak sembuh-sembuh bila terkena sabun / detergent pencuci baju. Ku anggap anjuran memakai sepatu bot adalah anjuran yang baik ku lakukan saat mencuci. Tidak bisa tidak karena memang gaya mencuciku menyebabkan kakiku harus terkena air sabun / detergent. Maklum tidak memakai mesin cuci. Akhirnya, mantri meminta obat yang diberikannya harus habis. Demi sembuhnya penyakitku maka ku jawab "Insya Allah habis Pak."