Sumber Foto: http://fariid19.blogspot.com/2011/03/manakah-aurat-laki-laki.html |
Prinsip kesetaraanlah dan keadilanlah yang mesti dilakukan oleh laki-laki dan perempuan.
Tidak hanya perempuan yang dituntut untuk menutup auratnya namun laki-laki juga harus menjaga pandangannya.
Lalu mengapa aurat perempuan berbeda dari aurat laki-laki? Secara normatif agama jelas sudah menetapkan batasannya terlepas dari perbedaan penafsiran batasan aurat di kalangan umat Islam.
Namun sepengetahuanku sebagai laki-laki, sekujur tubuh perempuan adalah aurat kecuali telapak tangan dan wajah. Bahkan suara perempuan pun adalah aurat jika disuarakan dengan cara yang menggoda. Laki-laki waras pun kalau tidak kuat imannya dan nafsunya bisa tergoda. Ya sudah akhirnya setan pun tertawa hahaha . . . Ups, maaf Kawan aku bukanlah setan yang sedang tertawa. Tawa setan itu hanya rekaanku saja karena hingga kini aku belum tahu bagaimana sebenarnya suara setan saat tertawa.
Selanjutnya bagi laki-laki -meminjam sepenggal syair lagu Wak Haji Oma Irama- "hati-hati dan waspada, jaga, pelihara, serta kuasailah." Benar sekali Kawan, hati-hati, waspada, jaga, pelihara, dan kuasailah pandangan laki-laki saat melihat aurat perempuan. "Termasuk kamu, Jib. He he he . . ."
Wa ba'du, di sini bukan bicara salah atau benar tapi bicara memilih atau tidak, menutup aurat atau tidak, dan menjaga pandangan atau tidak. Masing-masing pasti ada risikonya. Pilihan ada pada kita, Kawan!
#berusaha terus menundukkan pandangan tetapi tetap waspada kalau-kalau ada tiang listrik di depanku, he he he . . .#
Tidak ada komentar:
Posting Komentar