Sumber Foto: http://www.bedanews.com/smkn-1-garut-berhasil-lulus-100-persen |
Peserta didik lulus
semua bergembira.
Peserta didik tidak
lulus semua sedih.
Coret-coret baju,
karena aku belum pernah, apakah menggembirakan pelakunya?
Barangkali menyenangkan
kalau dilihat-lihat olehku.
Sebagian remaja akan
mengikuti tren yang ada.
Tapi sebagian lagi
lebih memilih untuk mengikuti prinsipnya dengan tidak mencoret-coret baju.
Namun sebenarnya tren
itu bisa diatur oleh pihak sekolah.
Tren ala sekolah yang
pernah aku lihat di tivi adalah mencebur bersama di laut dan siram-siraman di
laut.
Tren religius juga ada
dan di tivi banyak sekolah yang melakukan itu yaitu sujud syukur bersama.
Ada pula yang memakai
pakaian tradisional saat hari pengumuman kelulusan.
Namun nampaknya coret-coret
baju dan konvoi motor masih dipilih sebagian “besar” peserta didik yang lulus.
Menurutku tidak ada
yang bisa melarang.
Yang bisa dilakukan
adalah polisi tetap menjaga ketertiban lalu lintas saat mereka berkonvoi.
Kalau luka parah bahkan
tewas karena kecelakaan lalu lintas saat konvoi, ya tanggung sendiri risikonya.
#eforia kelulusan yang
dahsyat dan tidak mengganggu ketertiban adalah tetap dengan sujud syukur#
Tidak ada komentar:
Posting Komentar