Laman

Sabtu, 08 Oktober 2011

AKU TAK TAHU APAKAH YANG AKU TULIS INI PUISI?

Aku tak tahu apakah yang aku tulis ini puisi? Tapi aku tahu bahwa tidaklah mudah aku melakukan apa yang aku katakan. Sehingga selalu aku katakan kepada yang aku ajak bicara bahwa aku sendiri masih berusaha untuk melakukan apa yang aku lakukan.

Aku tak tahu apakah yang aku tulis ini puisi? Tapi aku tahu bahwa betapa aku ingin sekali memukul dan menendang koruptor. Tapi aku juga tahu bahwa perbuatan itu salah. Sehingga dengan susah payah aku tahan diri untuk tidak melakukannya. Yang aku lakukan hanya mengumpat dan mengutuk disertai dengan mengurangi rasa hormat, tersenyum kepada koruptor hanya menjalankan etika pergaulan. Tapi sungguh-sungguh di dalam hatiku aku sudah tidak hormat lagi kepada koruptor itu.

Aku tak tahu apakah yang aku tulis ini puisi? Tapi aku tahu bahwa aku telah berjanji pada diriku sendiri andaikata aku -walaupun masih sebatas diduga- korupsi dan andaikata aku menjadi pejabat negara, segera aku mundur, meletakkan jabatan, dan melaporkan diri ke KPK untuk dibuktikan bahwa aku korupsi atau tidak. Karena menurutku Agus Condro patut aku ditiru. Jadi, apabila aku korupsi aku akan tobat dan mengakui bahwa aku telah korupsi, siap diproses secara hukum oleh KPK, dan dipenjara minimal 20 tahun dan harus tanpa remisi atau grasi.

Aku tak tahu apakah yang aku tulis ini puisi? Tapi inilah suara hatiku yang sudah mbedagel dengan perampok uang rakyat, koruptor laknatullah.

Tidak ada komentar: