Laman

Rabu, 15 Juli 2015

Kriteria Ustadz Versi inyong

image
Sumber Gambar:
https://rifkisyabani.files.wordpress.com/2013/08/wpid-idea-note_20130831_014315_01.jpg

Menjadi ustadz itu tidak mudah dan semestinya bukan sembarang orang bisa menjadi ustadz. Termasuk gue, eh, inyong ding, tak layak menjadi ustadz. 

Bagiku, ustadz itu harus memenuhi kriteria: 

1. Mampu membaca kitab kuning gundul. 

2. Menguasai ilmu tafsir qur`an, tidak hanya berdasar qur`an terjemah. 

3. Tidak hanya hafal hadis dan terjemahnya, tapi harus kuasai ilmu hadis diroyah, riwayah, termasuk asbabul wurud hadis.

4. Berguru musyafahah kepada kiai atau syekh, bukan semata berguru kepada mbah google. Syukur-syukur sanad gurunya bersambung hingga Rasulullah SAW.

5. Tidak menyesat-nyesatkan kelompok lain.

6. Dan lain-lain, karena semenarik dan sememikat apapun dakwah seseorang, bila tidak memenuhi kriteria di atas, bagiku dia bukan ustadz.
#inyongmahgituorangnya

Wiradesa, 24 April 2015.

Selamat Ulang Tahun PMII, berkah selalu

Ahlussunnah wal Jama’ah Sebagai Manhajul Fikr PMII: Perkembangan dan Tantangannya
Sumber Gambar:
http://www.elhooda.net/2014/03/ahlussunnah-wal-jamaah-sebagai-manhajul-fikr-pmii-perkembangan-dan-tantangannya/

Dulu aku hampir saja ikut HMI-MPO. Karena aku akan ngekos sementara di markaz mereka. Tapi pas di bus, bertemu dengan Kang Idris, kakak kelas/alumni MAS Simbangkulon yang melarangku ngekos di sana, karena bisa jadi aku akan dikadernya di kos itu. Ya sudah, karena aku masih culun, hingga kini sih, aku iyakan saja larangan Kang Idris itu dan ngekos sementara di kosnya. Lalu kata dia, "Kowe mlebu PMII bae. Pak Muslih duko nak muride mlebu sak liyane PMII." Jawabku, "Iya, Kang." Aku percaya saja ucapannya. Tapi aku tidak tahu apakah Pak KH. Muslih Khudlori benar-benar marah bila ada muridnya masuk nonPMII. Aku akhirnya masuk PMII Rayon Tarbiyah Komisariat Walisongo Semarang dan ikut MAPABA serta PKD.

Sebenarnya aku ingin mengucapkan Selamat Ulang Tahun buat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Dzikir, Fikir, dan Amal Shalih selalu, aamiin.

Wiradesa, 17 April 2015.

Sering lupa bukan semata aktif bergerak

Jamaah yang lalu lalang pergi dan pulang dari Masjidil Haram
Sumber Foto:
https://annisarangkuti.wordpress.com/2015/01/27/sejenak-istirah-di-depan-kabah/

Sering mondar-mandir bukan karena asli rajin bergerak, tapi karena ada yang terlupa gitu. Sudah di sini, "Oh ya, lupa ada yang lupa di sana." Sudah di parkiran, "Oh ya, ada yang ketinggalan di kelas." Sudah pulang ke rumah, "Oh ya, bukuku ketinggalan di musholla." Gitu. Bolak-balik jadinya. 

Wiradesa, 17 April 2015.

Cahaya Yang Mulai Meredup

memotret orang tua
Sumber Foto:
http://arkasala.net/369/memotret-orang-tua/

Yang tersisa adalah cahaya masa lalu yang masih menyala hingga kini. Walaupun tampak daya sorotnya mulai meredup di hutan belantara nan gelap. Cahaya yang tidak akan bertambah terang tapi yakinlah akan tetap membahagiakan orang yang memandangnya. Tahukah bahwa di hutan ini masih sangat berlaku hukum rimba, yang kuat memangsa yang lemah. Namun anehnya, dari berkas cahaya yang meredup itu, raja hutan pun enggan memangsanya. Mungkin karena terlalu alot untuk dimangsa dikarenakan usia yang renta. Raja hutan pastilah mencari yang lebih muda, segar, empuk, dan tentu saja lemah gemulai. Sayangnya, cahaya itu susah ditambah gebyarnya karena mesin yang aus dan suku cadang yang kosong. Pesona yang masih meriangkan namun tak beranjak dari keredupan, cahayanya mulai memudar seiring bertambah renta dan alotnya pemilik cahaya, itu.

Wiradesa, 14 April 2015.

Ironi Nenek Asyani & Rencana Remisi Koruptor

Sumber Foto:
http://rmol.co/read/2015/03/17/195760/1/Adik-Mbak-Mega:-Coba-Bandingkan-Nenek-Asyani-dengan-Jenderal-BG

"..Nenek Asyani dituduh mencuri kayu yang ditebang suaminya sendiri, yang bernama Sumardi, sekitar lima tahun lalu di lahan milik sendiri. Namun, pihak Perhutani bersikeras bahwa Nenek Asyani mencuri dari lahan perusahaan pelat merah itu. 

Akhirnya, terhitung sejak 15 Desember 2014 lalu, Nenek Asyani dijebloskan ke Lembaga Pemasyarakatan Situbondo." [kompas(dot)com, 17/3/2015]. 

Kini Nenek Asyani sudah ditangguhkan penahanannya tapi masih harus menjalani persidangan. 

Menurutku, kasus Nenek Asyani (NA) biasa saja bila para koruptor diadili dan dimiskinkan. Namun kasus NA menjadi gempar karena dibanding-bandingkan dengan ketidakadilan atas kesalahan para koruptor. Manusia elit berhati tikus itu bisa berkelit dari hukum dengan kuasa jabatan dan uangnya. Sungguh ironi di tanah negeri. Alih-alih koruptor menjadi jera, mereka malah berpesta, di penjara pun rencananya akan mendapat remisi masa tahanan. 

Wiradesa, 26 Maret 2015.

Curhat(ku) #teredit

Sumber Gambar:
https://twitter.com/curhatdong

Wiradesa, 23 Maret 2015.
Curhat yang kira-kira artinya adalah mengeluarkan (mencurahkan) isi hati. Bisa kepada seorang teman, rekan kerja, kekasih, sahabat orang tua maupun dengan orang yang dipercaya. Ada juga yang mengeluarkan isi hatinya ini dengan menulisnya ke dalam Diary atau buku harian atau di era moderen ini diketik langsung ke dalam Notebook dan disimpan di file tersembunyi supaya tidak bisa dibaca orang lain. Orang yang lebih religius ada juga yang curhat ke Tuhan. Memohon petunjuk. [Andra R. Muluk dalam bahasakita(dot)com].

Dari curhat itu timbul keanehan bagiku. Karena curhatku yang bi bu bu di ibu budi ini-nya kok di mimpi. Dalam mimpi itu aku jor-joran mencurahkan hati. Tanpa tedeng aling-aling atau ewuh pakewuh. Tapi sayangnya, aku tidak ingat dengan siapa aku curhat.

Curhatku itu pasti ke Tuhan. Ke fb dan twitter juga. Kalau ke Abahku sih jarang. Ke kawan pernah sekali-kali kali 10 lebih kurang.

Aneh bin Langka

Sumber Foto:
http://dyhka-ahnto.pun.bz/aneh-tapi-nyata-foto-lucu-dari-jepang.xhtml

Jangankan Anda yang (mungkin) menganggapku (seringkali) aneh. Aku pun (kadang) menganggap diriku sendiri aneh kok. Heuheu.. 

Kata aneh familiar aku dengar dari sejak kecil. Aku baca di majalah ada tulisan aneh bin langka. Pernah juga aku lihat tulisan aneh bin ajaib. 

Yang perlu dinyinyiri dari aneh bin langka a.l. sbb. kata bin-nya. Bin itu artinya anak laki-laki. Jadi bisa dibaca, aneh anak laki-laki dari langka. Dengan demikian aneh itu laki-laki yang nama bapaknya adalah langka. Sampai di sini terlihat keanehan dari pembuat status ini, kan? Soal aneh bin langka saja kok dibahas. Tapi aku bersyukur karena yang baca status ini juga diduga (suspect) terjangkit virus aneh. Jadi aku ada kawannya. Duh Gusti.. *ngelus hape*

Wiradesa, 23 Maret 2015.

Seindah pelangi tak lekang oleh tatapan, fatamorgana

Sumber Gambar:
http://zahrotunpunya.blogspot.com/

Ala ini mendiamkan nurani. 

Berjuta tindakan pupus karena satu kata. 

Menoleh lajur rapi tersusun sembilu. 

Derap kaki melunglai, menahan frustasi. 

Adakah jalur sutra terkini, kala jalan beraspal duri. 

Tumpukan bata hanya mimpi, tak hidup di pagi. 

Seindah pelangi tak lekang oleh tatapan, fatamorgana. 

Wiradesa, 21 Maret 2015.