Laman

Senin, 07 November 2011

AKU MENGELUH . . .

Begitu tidak mudah dan terkesan mendramatisasi persoalan saat aku katakan bahwa aku absen dari kegiatan karena aku sakit. Sebenarnya alasan sakitlah yang harus aku katakan berulang-ulang.

Bukan sakit apa yang akan aku ceritakan. Bukan itu. Karena bagiku, sakitku tidak perlu digembar-gemborkan kalau memang tidak perlu.Cukup orang-orang tertentu saja yang menurutku perlu tahu. Coba perhatikan kalimatku tadi, masih adakah kesan mendramatisasi sakit? Aku serahkan penilaiannya kepada kalian sahabatku. Justru tahadduts bin-ni'mah lah (menceritakan kabar gembira atau ni'mah) yang harus dikabarkan.

Tahadduts bin-ni'mah itu seperti syukuran berangkat dan pulang haji, pernikahan, khitanan, kehamilan,  dan kelulusan.

Dari status facebook yang sering aku baca, asumsiku sebagian besar bernada keluhan. Entah itu sakit, atau musibah atau apa. Keluhan adalah wajar. Dalam al-Qur'an pun manusia distigma sering mengeluh. Akupun mengeluh. Tulisan ini pun mengeluh. 

Mengeluh adalah kegiatan sehari-hari manusia yang tingkatnya berbeda-beda. ada yang mendramatisasi keluhan. Ada yang sebenarnya hanya ingin mencari perhatian orang lain. Tapi pasti ada pula yang memang harus mengeluh karena keadaan mengharuskan untuk mengeluh secara wajar.

Menjadi persoalan saat keluhan itu dianggap sebagai alat untuk mengelak dari tanggung jawab, seperti orang yang diduga korupsi hendak ditangkap mengeluh sakit dan minta ditunda penangkapannya. He he he ... Keluhan seperti itu yang aneh tapi biasa terjadi. 

Waba'du, aku mengeluh karena aku sedang ingin mengeluh. Aku masih berusaha untuk tidak terlalu banyak mengeluh. Statusku atau tulisanku sebagian berisi keluhan. Semoga keluhan itu lebih sedikit dibandingkan tahadduts bin-ni'mah ku, amin. Ijinkan aku mengeluh dulu dengan sedikit dramatisasi, "Aku benar-benar ngantuk saat ini, saat aku menulis tulisan ini."

#tuduhlah tulisan ini curhatku! karena memang ini curhatku he he he...#

Tidak ada komentar: