Laman

Rabu, 03 Juni 2015

Perawi Cacat karena #kebohongan

Sumber Gambar:
http://blog.umy.ac.id/rhilla/2013/10/12/rawi-hadits-perempuan/

Dalam periwayatan hadis nabi, perawi/musnid (orang yang meriwayatkan hadis) bila terbukti berbohong, maka pasti hadisnya tidak shahih. Hadis tidak shahih itu pasti ditolak untuk menjadi sumber hukum, kecuali untuk fadho-ilul a'mal (keutamaan perbuatan). 
Perawi hadis yang berbohong bisa disebut perawi cacat. Walaupun bisa jadi ada ucapan yang benar dari dia. Hanya saja namanya sudah cacat dalam periwayatan hadis.

Kalau ditarik soal perawi cacat karena berbohong itu ke dalam konteks kekinian, maka betapa banyak ditemukan orang yang sekilas jujur tapi terbukti korupsi oleh KPK umpamanya. Ada yang tampak terhormat dengan segala pangkat dan kekayaannya tapi terbukti manipulasi kanan kiri. Ada yang pandai orasi atau beretorika dari pemikirannya yang cemerlang itu tapi terbukti secara diam-diam tipu sana tipu sini.

Waba'du, aku kok tidak percaya ucapan baik, indah, dan terhormat dari orang yang terbukti pernah berbohong berkali-kali. Bagiku dia termasuk perawi cacat.

Wiradesa, 19 Maret 2015.

Tidak ada komentar: