Laman

Rabu, 25 Mei 2011

SAKIT DALAM KEPOSITIVAN


Sumber: rizaputranto.wordpress.com
Sakit dalam komentar positif adalah saat di mana seseorang harus menahan kesabaran menerima ketidak nyamanan. Sakit ini dimaknai sebagai cobaan Allah kepada hamba-Nya. Sejauhmana kesabaran dan penerimaan cobaan itu diuji. Karena sabar dan menerima adalah dua indikator kekuatan iman orang Islam.
Sakit dapat dimaknai pula sebagai proses penyadaran manusia, bahwa tubuh itu memiliki keterbatasan dalam menjalani kehidupan. Proses ini berfungsi untuk menyadarkan manusia bahwa kesombongan atas yang dimiliki itu tidak dibenarkan. Dengan demikian, manusia tersadar akan keterbatasannya dan merasa harus kembali meminta pertolongan-Nya. Tapi proses ini berlaku bagi orang beriman yang masih yakin akan kuasa Sang Pencipta.
Sakit juga mengajarkan akan wajibnya berobat. Usaha untuk menyembuhkan penyakit yang diderita harus dilakukan hingga batas maksimal yaitu kematian. Kemalasan berobat berimplikasi kepada semakin jauhnya tubuh dari sehat. Namun harus dipahami bahwa berobat hanya sebatas ikhtiar / usaha yang bagi orang beriman dijadikan wasilah atau perantara untuk sembuh. Pemahaman ini harus diyakini agar orang yang sakit tidak terjebak kepada keyakinan bahwa dokter / tabib / sing she atan ahli kesehatan lain adalah juru sembuh. Dengan demikian, berobat hanya ikhtiar / sedangkan Allah sebagai Penyembuhnya. Dengan meyakini pemahaman ini akan mengikis perilaku syirik orang yang sakit dengan menganggap juru sembuh sebagai penyembuh sejati dengan menafikan peran Allah di dalamnya.
Sakit dapat pula untuk menabung pahala bagi orang beriman. Karena sabar dan menerima  ketika sakit dijanjikan sebagai perilaku yang bernilai pahala. Pahala inilah –untuk ukuran orang awam–sebagai bekal hidup di alam akhirat dan modal masuk surga.Wallahu a’lam.
# Sakit dalam komentar positif #

Tidak ada komentar: