Laman

Rabu, 22 Juni 2011

REMAJA, KENALI DIRIMU!

Sumber: Dokumen Pribadi
Who are You? Siapa dirimu sebenarnya? Terasa mudah bila sekadar menyebut nama. Namaku Nikita umpamanya. Tapi apakah Nikita mengetahui kelebihan dan kekurangannya? Tapi apakah dia yang berusia 17 tahun mengetahui mengapa gadis belia itu marah pada suatu saat dan di saat yang lain sangat gembira? Betulkah anak Pak Wirya itu cepat berubah perilaku, sifat dan mood nya? Apakah bete (bad tempered / boring time) sering menghampirinya?
Untuk menjawab siapa sebenarnya Nikita atau Nikita-nikita yang lain (baca: para remaja), memerlukan pemahaman yang lebih. Remaja, menurut anonim/qila wa qala merupakan kependekan dari r: ragu-ragu, e: emosional, m: malas/malu-malu, a: agresif, j: jalan-jalan suka oeee, a: apatis/acuh tak acuh.
Adalah Sarlito Wirawan Sarwono, psikolog remaja, berpendapat bahwa dunia remaja penuh gejolak karena berada pada masa peralihan masa anak-anak ke dewasa (Sarlito, Psikologi Remaja, 2002: 24). Mereka mulai menyukai lawan jenis, sehingga kata-kata cintaku(cing) padamu(nyuk) tidak terasa asing lagi. Barangkali karena itulah dinamakan cinta monyet alias, maaf, munyuk.
Dari gambaran di atas, remaja merupakan sosok yang penuh permasalahan, hingga untuk mengenal dirinya saja, sebagian mereka kesulitan.
Lalu mengapa pengenalan diri terasa penting? Menurutku ada beberapa alasan yang mendasarinya, yaitu:
  1. ibda’ bi nafsik (mulai mengenal diri sendiri sebelum mengenal orang lain),
  2. man ‘arafa nafsah faqad ‘arafa rabbah (kenal diri maka kenal Tuhan), dan
  3. hasibu ‘an fusakum qabla an tuhasabu (sarana evaluasi diri).
Tiga alasan yang disebut terakhir berdasar normativitas agama (al-Qur’an, al-Hadits, dan qaul /pendapat ulama).
Sarana evaluasi diri yang tepat berawal dari pengenalan diri yang benar dan apa adanya. Dari pengenalan diri tersebut akan meningkat kepada pemahaman diri (understand your self), penerimaan diri (accept your self), dan dipuncaki dengan berbuat yang terbaik (do the best).
Sumber: Dokumen Pribadi
Jadi, bagaimana cara mengenali diri? Tenang! Ada tipsnya kok, yaitu: catat kelebihan dan kekurangan diri sesuai hati nurani dan tanpa ditutupi (baca: jujur kacang ijo). Cobalah untuk mencatat 10 kelebihan dan 10 kekurangan diri misalnya! Kemudian terima itu sebagai fakta yang tak dapat diingkari.
Setelah mengenali diri yang sebenarnya, insya Allah remaja akan memperoleh manfaatnya, seperti:
  1. dapat melestarikan kelebihan dan mengurangi kekurangan,
  2. mempunyai prinsip yang keukeuh (kuat),
  3. tidak mudah terombang-ambing,
  4. dapat menerima kekurangan sebagai hal yang wajar/manusiawi karena no body’s perfect (baca: tak ada gading yang tak retak),
  5. sebagai sarana menemukan konsep diri ideal (baca: mudah menentukan sesuatu yang terbaik dan tepat untuk diri sendiri dengan percaya diri dan tanpa terpengaruh orang lain),
  6. dapat menghargai diri sendiri (self esteem),
  7. dapat mengaktualisasikan diri (self actualization),dan
  8. tidak gebyah uyah terhadap segala hal.
Jadi, selamat berkenalan dengan dirimu, adios.

#Dari berbagai sumber#

2 komentar:

Zulmasri mengatakan...

Senang bertemu dengan Pak Mujib. Lain kali mungkin saya bisa lebih banyak menimba ilmu dari Njenengan.

O ya, blog ini saya taut di blog saya ya.... Biar mudah silaturahmi

Unknown mengatakan...

Njih Pak Zul, maturnuwun sudah berkunjung ke blog saya. Kita sharing saja, insya Allah. Maturnuwun ugi saya sampaikan karena Njenengan sudah menautkan blog saya di blog njenengan. Insya Allah silturrahim akan lebih mudah terjalin, amin.