Laman

Rabu, 13 Juli 2011

JANGAN COBA-COBA NARKOBA!

Sumber:
http://winna-ndog.blogspot.com/2010/06/10-
peredaran-gelap-narkoba_16.html
Poster di papan informasi SMP 2 Wonokerto berbunyi “JANGAN COBA-COBA NARKOBA. 15.000 NYAWA MATI SIA-SIA SETIAP TAHUNNYA. RATUSAN RIBU BAHKAN JUTAAN PELAJAR TERGANGGU KEGIATAN BELAJARNYA. PULUHAN RIBU DI ANTARANYA HARUS PUTUS SEKOLAH. RIBUAN ANAK DAN IBU TERLANTAR KARENA SUAMINYA HARUS MASUK PENJARA.”

Imbauan itu tidak bohong karena berdasarkan data Badan Narkotika Nasional (BNN) yang bersemboyan “BERSAMA RAKYAT MELAWAN NARKOBA.”

Narkotika yang Mujibur Rohman Wiradesa pahami adalah kependekan dari narkotika dan obat-obatan terlarang. Prof. Dr. Sarlito Wirawan Sarwono, pakar masalah jiwa remaja berpendapat, narkoba mempunyai dampak terhadap sistem syaraf manusia yang menimbulkan berbagai perasaan. Sebagian dari narkoba itu meningkatkan gairah, semangat, dan keberanian, sebagian lagi menimbulkan perasaan mengantuk, yang lain bisa menyebabkan rasa tenang dan nikmat sehingga bisa melupakan segala kesulitan. Oleh karena efek-efek itulah beberapa remaja menyalah gunakan narkoba yang pasti menimbulkan ketergantungan (kecanduan) para penggunanya. Semakin besar ketergantungannya maka semakin besar pecandu narkoba akan melakukan tindakan kriminal atau menjadi pekerja seks untuk sekadar memperoleh uang pembeli narkoba.

Masih menurut Prof. Sarlito, jenis narkoba yang lebih banyak dipakai remaja dan dewasa muda tahun 1990-an hingga awal 2000-an adalah morphine yang dalam bahasa gaul-nya dinamakan putaw atau PT. Dampak dari pemakaian obat ini adalah ketergantungan yang makin lama makin membutuhkan dosis yang tinggi sampai pada tingkat yang mematikan. Sementara kalau dosis itu tidak terpenuhi, pemakai akan merasakan kesakitan (istilah gaul-nya sakau), sehingga mau tidak mau ia harus mencari obat itu sampai dapat, kalau perlu dengan cara kriminal atau melacurkan diri. Dari pelacuran dan penggunaan jarum suntik (yang dipakai berganti-ganti) inilah terjadi peningkatan HIV/AIDS di kalangan remaja.

Sangat mengerikan bila pemakai sudah kecanduan. Mati muda taruhannya. Mana sekolah belum tuntas lagi. Kan tidak mungkin di kuburan ada sekolahan. Yang rugi ya…. yang sudah kecanduan. Dan sebagian selebritas yang sudah pernah menjadi pemakai dan sekarang sudah tobat alias nyesel abis ya ustadz kita. Siapa lagi kalau bukan  ustadz Jefri al-Bukhori (Uje). Beliau menceritakan kalau memakai narkoba itu enaknya sebentar tapi sakau-nya sakitnya bukan main. Bahkan sang ustadz mengaku kalau beliau pernah paranoid (baca: merasa was-was) seolah-olah polisi akan menangkapnya. Ada lagi aktor ganteng kita Revaldo pernah mampir di Pekalongan. Tapi bukan di mall untuk jumpa penggemar, melainkan mendekam di penjara Panjang Pekalongan gara-gara narkoba juga. Kemudian Gogon (pelawak) yang katanya pernah memperistri perempuan Pekalongan, eee…… ikut-ikutan terjerat narkoba dan sudah dipenjara. Tambah lagi Fariz Rustam Munaf (Fariz RM), pencipta lagu top dan orangnya murah senyum, tak tahunya ketahuan menyimpan narkoba. Polo, Doyok (Pelawak), Roy Marten (Aktor), Ahmad Albar, dan Sammy mantan vokalis Kerispatih (penyanyi), mereka pernah terjerat narkoba dan dipenjara. Dan masih banyak selebritas yang pernah merasakan pahitnya memakai narkoba. Masak sih kita mengidolakan pemakai narkoba. Tidak keren kali!!! Mendingan mengidolakan Rasulullah dong yang tidak pernah mencicipi narkoba secuil pun.

Makanya lawan narkoba dengan tips-tips berikut:
1.      Jangan bergaul dengan pecandu narkoba. Masih banyak kok kawan-kawan yang baik seperti Haryanti, Ristiani, Tri Atika, Edy Susanto, Faeshol Rifai Aldiano, Wargiyanto, de…el…el… Mereka pasti bebas narkoba. Biasanya kita nggak kuat godaan kawan yang membujuk untuk memakainya. Percaya deh banyak ruginya dari manfaatnya bila bergaul dengan para pecandu, oke!
2.      Tetap ibadah. Insya Allah dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT. kita akan selamat dunia akhirat.
3.      Tetap belajar. Dengan tekun belajar, kita akan lulus ujian dan tidak akan memikirkan narkoba sedikitpun.
4.      Bila ada masalah apapun maka ber-ikhtiar-lah/berusahalah untuk memecahkannya. Cari bantuan/curhat ke ortu, sahabat, guru, ustadz/ustadzah, atau orang yang lebih dewasa yang dapat dipercaya membantu masalah kita. Lalu tawakkallah dengan berdo’a kepada Allah supaya masalah kita cepat selesai.
5.      Ikut ekstra kulikuler. Di samping menyenangkan, hari-hari kita akan disibukkan dengan kegiatan-kegiatan yang baik untuk saat ini dan masa depan. Potensi dan bakat kita pun semakin terasah. Dapat kawan-kawan yang baik pula.
6.      Punya prinsip yang teguh. Karena tidak semua kenalan kita itu baik hati dan tingkah lakunya. Sedangkan kita masuk surga itu bukan karena siapa-siapa. Iya karena amal kita sendiri. Masak kita masuk neraka hanya gara-gara tidak pede untuk menolak ajakan kawan yang keliru.
7.      Say no to drugs! (katakan tidak untuk narkoba!). Tiga kata kunci untuk narkoba: lawan!!! lawan!!! lawan!!! Karena narkoba pasti banyak dampak buruknya dibandingkan dengan dampak baiknya.

Sebagai penutup, manusia berencana tetapi Allah SWT. yang menentukan segalanya. Selamat berjuang!!!

Sumber:
  • Badan Narkotika Nasional (BNN).
  • Prof. Dr. Sarlito Wirawan Sarwono, Psikologi Remaja, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2004.
  •  Dan dari berbagai sumber lainnya.

Tidak ada komentar: