Laman

Senin, 11 Juli 2011

SENYUM ITU SHADAQAH YANG GAMPANG DAN GRATIS

Sumber: http://indigous.blogspot.com/2010/05/
beauty-smile-faces-jilbab-and-muslim.html

Entah mengapa antara teori dan praktik banyak berjauhan. La iyalah, teori kan belum terjadi. Sedangkan praktik bisa diketahui setelah terjadi. Istilah lainnya nih, teori itu qodlo sedangkan praktik itu qodar atau takdirnya.

Kaitannya dengan takdir, tersenyum itu termasuk taqdir. Kita senyum-senyum sendiri di depan cermin itu termasuk takdir. Iya tho, kita tahu sedang tersenyum kan gara-gara lihat wajah kita tersenyum dan itu pasti sudah tersenyum. Jadi kita mengetahui takdir kita sedang tersenyum iya dari melihat wajah sendiri yang sedang tersenyum di depan cermin.

Mengapa ya, kebanyakan orang suka dengan orang yang ditakdirkan murah senyum. Wong orang yang tersenyum itu umpanya cowok yang tidak tampan atau cewek tidak cantik saja banyak orang yang suka kok. Apalagi bila yang tersenyum itu cowok tampan atau cewek cantik, bisa dibayangkan betapa senangnya mata tiap orang yang memandang.

Manusia paling tampan sedunia berdasarkan cerita sejarah yang diyakini oleh Mujibur Rohman Wiradesa adalah Nabi Muhammad, SAW. Keren abis nabi kita itu. Bagaimana tidak! Nabi yang menikah di usia 25 tahun itu terkenal dengan senyumnya yang dapat membuat cemburu para “kucing garong.” Serasa tidak jemu memandang suami Sayyidatuna Siti Khadijah, r.a. itu. Tutur kata beliau dapat menjadikan hati begitu mendamba sinar ilahi yang datang kepada jiwa-jiwa yang tenang dan merdeka. Kejujuran beliau sanggup menjungkir balikkan hati janda super cantik Sayyidatuna Siti Khadijah, r.a. untuk menjadikannya belahan jiwa. Dua alisnya menyatu. Giginya tidak gingsul. Dadanya yang bidang dengan bulu-bulu halus yang begitu indah. Kemudian rambut kepalanya yang hitam legam terurai hingga hampir punggung.

Bentuk fisik beliau memang sempurna. Namun anehnya beliau tidak terlalu tinggi ketika berdiri di samping orang pendek. Tidak terlu pendek saat berdiri di samping orang yang tingginya melebihi tinggi badan beliau. Tidak terlalu tampan saat berdiri bila bersama orang –maaf– jelek, serta sangat ganteng bila wajah beliau bersama wajah-wajah ganteng. Subhanallah. Maha Besar Allah atas segala ciptaan-Nya.

Kiranya, cinta kita kalau bisa ya spesial untuk satu orang. Tetapi kalau senyum, Islam mengajarkan bagilah untuk semua orang. Maaf, orang gila, hewan, tumbuhan, atau orang yang sedang tidur tidak termasuk makhluk yang perlu kita beri senyum.

Ada yang mengatakan, senyum itu membuat terlihat awet muda, menambah sahabat, dan mendapat pahala karena termasuk sunnah rasul. Dan yang terpenting kita menjadi manusia sesungguhnya karena hingga hari ini belum ada seekor hewan pun yang tersenyum. Jadi jelas kita berbeda dengan hewan yang tak mampu tersenyum.

Pernah ditayangkan di televisi salah satu iklan BUMN menampilkan Dian Sastro Wardoyo yang sedang tersenyum bersama iringan lagu ciptaan Fariz RM. Fariz juga tersenyum. Iklan itu begitu menyegarkan sesegar udara pagi hari jam 05.00 WIB. di tengah-tengah sawah Wonokerto. Luar biasa pertanyaan yang diajukan di iklan tersebut, sudahkah Anda tersenyum hari ini? Pertanyaan ini tidak perlulah dijawab dengan kata-kata, tetapi jawab saja dengan ter – se – nyum, dengan posisi mulut menyungging dan hati ikhlas. Tidak haruslah seperti senyum manis Dian Sastro. Percaya atau tidak perbuatan itu langsung dicatat sebagai shadaqah oleh Malaikat Raqib. Lumayan nabung pahala meskipun tanpa mengeluarkan uang Rp100,00 pun. Namun inga’… inga’… cling! Shadaqah memakai uang harus terus dikeluarkan. Harta yang kita habiskan untuk perkara dunia tidak akan mengantarkan kita ke surga. Harta kita yang sebenarnya adalah harta yang di-tasharruf-kan (baca: disalurkan) untuk kepentingan akhirat seperti zakat, shadaqah, infaq, serta waqaf merupakan sebagian contoh harta yang dapat mengiringi kita saat go to paradise (arti: menuju surga). Kita buktikan!

Orang bule mengatakan, Smile! And The World Smiles With You! Terjemah bebasnya + begini: “tersenyumlah! maka dunia pun akan tersenyum untukmu.” Pepatah itu bule lho yang ngomong. Tetapi sekali lagi, sejak + 14 abad yang silam Islam telah menetapkan dan memutuskan bahwa senyum itu berpahala sebagaimana dalam sabda Nabi Muhammad, SAW., “Senyummu atas wajah saudaramu merupakan shadaqah.” (al-Hadis).

Satu lagi tayangan yang mendidik dan mengutamakan senyum yang pernah tayang di TVRI. Tayangan drama berdurasi + 30 menit itu berjudul Keluarga Pak Senyum. Tokoh Pak Senyum diperankan oleh Fuad Baraja yang dulu dikenal sebagai Bapak Si Jun dalam Jin dan Jun. Tokoh Pak Senyum –sesuai namanya– dikenal murah senyum, ramah, punya selera humor, dan banyak sahabat, serta kenalan. Bisnis katering dan kios bukunya sangat berkah (baca: untung, halal, dan uangnya bermanfaat). Benar-benar membawa hoki senyum dari Pak Senyum bagi bisnisnya.

Kesimpulannya, senyum itu gampang dan gratis tetapi insya Allah membawa hoki bagi pelakunya. Di antaranya banyak kawan, mendapat pahala, serta dapat membantu dan melancarkan bisnis dll. Wallahua’lam dan wassalam.

#dari berbagai sumber#

Tidak ada komentar: