Laman

Jumat, 26 Agustus 2011

TIGA TELU THREE 3 - EMPAT PAPAT FOUR 4 # SEMBILAN SANGA NINE 9 #

TIGA TELU THREE 3
Bagaimana bisa Wira dianggap bodoh bila IPK S.1 terakhirnya 3,83. Emang sih dia itu tidak terlalu mengingat-ingat ketika meletakkan barang-barang miliknya. Bahkan terkadang meletakkan uang juga tidak ingat. Oh ya, ini ku ceritakan saat ku masih mondok bareng dia di pesantren di Semarang. "Jek, weruh duitku pora? Mau tak dekekke nang nduwur lemari." Tanya Wira kepadaku. "Ora Wir." Jawabku. "Coba diluru maneh nang sak clonomu! Biasane sampeyan ndekekke nang kono." Saranku. Seperti biasa. Buku di raknya semrawut. Baju-baju kotor digantung di kastok (baca: tempat menggantungkan baju selain hanger) semrawut. Tidur hanya pakai sarung dengan lepas baju. Tapi -maaf- celana dalam tetap dipakai. Mendengkur alias ngorok. Intinya sem-ra-wut.

Sumber:

EMPAT PAPAT FOUR 4
Wira itu supel. Pandai berdebat. Jago komputer. Sayang boros uang. Dermawan. Dia sering menghutangi aku. Suatu saat ketika berangkat kuliah dia mewanti-wanti. "Jek, sampeyan pernah dihutangi Jaja pora? Tanya Wira kepadaku. "Durung. Emang naopo?" Jawabku sekaligus tanyaku. "Ati-ati wae! Ojo akeh-akeh nak ngutangi dekne! Masalahe Jaja kui pernah utang aku ora giyak-giyak dibayar. Kudune ditagih." Jelas Wira. Aku langsung berkomentar, "Ooo ... ngono tho." Lalu matur nuwun atas peringatannya.

#insya Allah bersambung#

Tidak ada komentar: